Kecelakaan Maut

Pihak SMK Lingga Kencana Tak Tahu Bus yang Mengalami Kecelakaan Maut Sudah Tidak Layak Jalan

Penulis: Miftahul Munir
Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial, Dian Nurfadila soal kecelakaan di Ciater, Subang, Minggu (12/5/2024).

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir


WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK - Yayasan Kesejahteraan Sosial yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok buka suara terkait kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024) sore.

Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial, Dian Nurfadila mengatakan, ada sekira 157 peserta baik itu guru dan siswa yang ikut kegiatan perpisahan di Bandung, Jawa Barat.

Ia mengungkap, 28 merupakan guru dan 122 adalah siswa, sisanya sopir dan kernet bus.

Para peserta berangkat ke Bandung sejak Jumat (10/5/2024) pagi menggunakan tiga bus.

"Ada tiga siswa yang masih di Subang dan korban luka sudah dibawa ke RS Brimob," ujarnya, Minggu.

Baca juga: Shela Kisahkan Momentum Tragis Kecelakaan Maut di Subang, Semua Murid Menangis di Dalam Bus

Menurut Dian, pihak Yayasan mendampingi keluarga korban dari lokasi kecelakaan sampai prosesi pemakaman.

Ia mengungkapkan, acara tersebut sudah disepakati antara wali murid dengan pihak sekolah.

"Dilakukan secara resmi (sewa busnya)," tegasnya.

Pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial ternyata tidak mengetahui jika bus yang kecelakaan itu masa berlaku kelayakan untuk jalan sudah habis.

Namun, Dian menyatakan pihaknya merasa yakin dengan bus tersebut layak untuk membawa anak didiknya ke Bandung.

"Alhamdulillah yang dua bis baik-baik saja. Sebenarnya sejak awal kami yakin dengan PO ini, kalau tidak yakin kami tidak akan berangkatkan," ungkapnya.

"Kami ingin berikan yang terbaik untuk anak-anak kami," imbuhnya. 

Penyebab Sementara Kecelakaan

Sementara itu, polisi ungkap penyebab sementara kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat yang menewaskan sembilan siswa SMK Lingga Kencana Depok pada Sabtu (11/5/2024) malam.

Wadirlantas Polda Jawa Barat, AKBP Edwin Affandi mengatakan pada Minggu (12/5/2024) pagi pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Raya Ciater, Subang.

Dikutip dari Tribunjabar.id, di lokasi kejadian, tepatnya di depan Masjid Masjid As Saadah, polisi melakukan olah TKP mulai pukul 07.30 WIB.

Kata Affandi, olah TKP dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kecelakaan maut itu.

Dari hasil pemeriksaan sementara, penyebab kecelakaan diduga karena rem blong.

"Untuk saat ini fokus kami adalah olah TKP. Untuk hasil pemeriksaan sementara, selain dari olah TKP dan keterangan dari saksi, diduga rem pada bus tidak berfungsi dengan baik," ucap Edwin.

Sebab kata Affandi, berdasarkan olah TKP, tidak ada tanda-tanda gesekan ban bus dengan aspal atau jejak pengereman.

"Untuk saksi itu dari penumpang, pengemudi bus hingga warga sekitar. Berdasarkan dari keterangan penumpang bahwa bus diduga alami rem blong," katanya.

Baca juga: VIDEO Guru Suprayogi Tiba di Rumah Duka, Jenazahnya Ditangisi Ratusan Warga

Sedangkan untuk kondisi pengemudi bus pariwisata Putera Fajar bernama Sadira yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok itu, Edwin mengatakan bahwa dalam kondisi perawatan medis.

Polisi juga sudah meminta keterangan sementara sopir bus pariwisata SMK Lingga Kencana Depok.

Baca juga: VIDEO Jenazah Dimas dan Intan Rahmawati Tiba di Rumah Duka, Tangis Keluarga Pecah

"Pengemudi sudah dimintai keterangan awal dan kini dalam perawatan medis di RSUD Subang. Semoga sopir bisa segera pulih dan bisa kami mintai keterangan lebih lanjut," ujarnya.

Pada olah TKP ini, pihak kepolisian sempat menutup jalan sepenggal di sekitar lokasi kejadian selama satu jam setengah.

Warga yang melintas dialihkan ke jalan alternatif.

Selain itu, pihak kepolisian juga sudah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian.

Sosok Guru Suprayogi Korban Laka Maut Subang 

Sementara itu, Suprayogi (65), guru SMK Lingga Kencana Depok, yang menjadi salah satu korban kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat, dikenal sebagai orang yang baik, supel dan ramah.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu adiknya, Zaenal Arifin (58), saat ditemui di SMK Lingga Kencana Depok, Jalan Raya Sawangan No.47, Parungbingung, Depok, Jawa Barat, pada Minggu (12/5/2024).

"Semua orang di Parungbingung tahu dia orang yang ramah, suka bergaul dan komunikatif dengan semua orang," kata Zaenal.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu mengaku ketemu terakhir dengan Suprayogi pada saat Lebaran 2024 lalu.

"Saat ketemu terakhir, dia berpesan: tolong rumah kamu dilihatin. Saya tidak tahu itu pesan terakhirnya," ujar Zaenal.

Zaenal mengaku jarang berkomunikasi dengan Suprayogi sehingga silaturahmi saat Lebaran 2024 kemarin menjadi pertemuan terakhir.

"Saya tiga tahun tidak ketemu beliau. Lebaran kemarin jadi pertemuan terakhir. Tetapi dia sosok kakak yang baik dan bertanggung jawab," tuturnya.

Menurut Zaenal, Suprayogi adalah guru senior yang menjadi panutan di SMK Lingga Kencana.

Baca juga: Identitas Korban Kecelakaan Maut Subang, Mayoritas Siswa SMK Lingga Kencana Depok

Baca juga: Kedatangan Jenazah Dimas dan Intan Rahmawati di Rumah Duka Disambut Tangisan Keluarga

"Dia mengajar 15 tahun di sini. Yayasan Kesejahteraan Sosial ini kan tempat penampungan anak yatim. Ini yaysan sosial, bukan komersial. Jadi warga Parungbingung tahu seperti apa pengabdian kakak saya," tandasnya.

Suprayogi meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Saat ini istrinya sedang dirawat di Rumah Sakit UI Depok karena cedera berat dalam kecelakaan bus tersebut.

Identitas korban

Berikut ini identitas korban tewas kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Depok:

1. Ade Nabila (P)

2. Mahesa (L)

3. Desy Yulianti (P)

Baca juga: Dimas dan Intan yang Jadi Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus di Ciater Ternyata Sepupuan

4. Intan Fauziah (P)

5. Dimas Aditya (L)

6. Robbiatul (P)

7. Ahmad Fauzi (L)

8. Intan Rahmawati (P)

9. Supra Yogi (Guru, 65 th)

10. Tiara (P)

11. Raka (L) warga Cibogo Subang (pengendara motor).

Sementara 32 orang korban lainnya yang mengalami luka berat dan sedang. Mereka menjalani perawatan di RSUD Subang dan RS Hamori.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google NEWS

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

 

Berita Terkini