Sedangkan, Jonatan melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan tunggal putra asal China, Shi Yuqi, di babak perempat final dengan skor 21-12.

Shi Yuqi memutuskan untuk mundur di gim kedua karena kondisi fisiknya yang menurun.

Lolosnya, Anthony dan Jonatan di babak semifinal menjadi catatan sejarah tersendiri pada turnamen BWF Super 1.000 itu.

Untuk kali pertama, dua tunggal putra Indonesia lolos ke empat besar All England dalam kurun waktu 25 tahun terakhir.

Sebelumnya, dua pemain tunggal putra Indonesia juga tembus ke babak semifinal All England Open pada tahun 1999.

Dua pemain itu adalah Taufik Hidayat dan Budi Santoso.

BERITA VIDEO: Momen Menyedihkan Gregoria Tersingkir dari All England, Air Mata Bercucuran

Anthony sangat berharap Jonatan bisa menemaninya melangkah ke final dan mewujudkan derbi Merah Putih yang telah lama tak terlihat di final All England Open.

Perang saudara terakhir di final tunggal putra All England Open terjadi pada 1994.

Saat itu Hariyanto Arbi mengalahkan Ardy B Wiranata.

Kebetulan, sejak saat itu pula para penerus tunggal putra Indonesia belum dapat mengulangi pencapaian serupa.

Ginting sendiri siap mencetak sejarah baru.

"Di final, siapapun lawannya saya siap," kata Anthony.

"Tapi pastinya berharap kita bisa menciptakan All Indonesian Final. Tapi buat Jonatan jangan dulu terlalu fokus ke sana karena masih ada pertandingan yang harus dia jalani hari ini," ungkap Anthony.

"Semoga dia bisa bermain dengan baik, sama seperti penampilan sebelum-sebelumnya," imbuh Anthony.(*)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News