WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA - Jelang bulan suci Ramadan, Satpol PP Jakarta Barat bersama Polres Metro Jakarta Barat melakukan razia ketertiban umum di sejumlah lokasi rawan prostitusi pada Kamis (7/3/2024) malam.
Satu di antaranya Jalan Kali Sekretaris, TB Angke, Tambora, Jakarta Barat.
Dalam kesempatan tersebut, petugas Satpol PP mendapati tiga orang wanita muda tengah berdiri dipinggir jalan.
Setelah ditelisik, wanita muda berparas cantik itu dipastikan pekerja seks komersial (PSK).
Kasie Tantribum Satpol PP Jakbar, Edison Butar Butar menyampaikan, pihaknya segera mengamankan ketiga wanita tersebut.
Tanpa ada perlawanan, ketiga PSK itu kemudian digelandang ke Kantor Satpol PP Jakarta Barat.
Mereka kemudian diserahkan kepada Sudin Sosial Jakarta Barat untuk didata dan dikirimkan ke panti sosial guna mendapatkan pembinaan.
"Kami melaksanakan penegakan Perda nomor 8 tahun 2007 terkait dengan penyakit masyarakat khususnya wanita tunasusila, miras," kata Edison kepada wartawan pada Jumat (8/3/2024).
"Untuk yang diduga wanita tunasusila ini kami serahkan ke panti sosial untuk dibina dan diedukasi di panti sosial," tambahnya.
Bersamaan dengan itu, pihaknya juga berhasil mengamankan sebanyak 190 botol minuman keras (miras) dari sejumlah toko miras.
Di antaranya bir anggur putih, anggur merah, dan lainnya.
Lebih lanjut, Edison mengungkapkan pihaknya juga mengamankan satu unit sepeda motor yang terparkir tanpa diketahui pemiliknya.
Sepeda motor itu diduga merupakan hasil kejahatan itu kemudian dibawa pihak ke Kepolisian ke Mapolres Metro Jakarta Barat.
"Karena ini mau menjelang bulan Ramadan, jadi kami menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, terutama orang-orang yang dicurigakan," kata Edison.
"Kami gabung dengan dari polres tadi diamankan oleh polres dibawa ke polres. Karena kami menduga ada indikasi tindak kriminal ataupun sekarang ini kan begal," pungkas dia.
Pembinaan PSK
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan Satpol PP dan kepolisian untuk memfasilitasi para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terjaring pihaknya.
Premi mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memiliki 22 panti terkait dengan PMKS tersebut.
"Dan semuanya ada lima rumpun, untuk Panti Sosial Bina Karya Wanita (PSBKW) ada di daerah Kedoya, Cengkareng, Jakarta Barat," ujar Premi, Selasa (26/7/2022).
Premi mengatakan, untuk Pekerja Seks Komersial (PSK) dibina di Panti Sosial Bina Karya Wanita.
Di sana, kata Premi, mereka akan dididik selama maksimal satu tahun.
Selain itu, katanya, para PSK akan diberikan berbagai macam pelatihan seperti salon, tata boga, dan menjahit.
Baca juga: Servis tak Memuaskan, Pemuda Tega Menghabisi PSK di Hotel Laura Senen yang Dipesan Secara Online
Menurut Premi tujuan adanya pelatihan tersebut adalah supaya mereka mendapatkan sertifikat dan layak bekerja saat kembali ke masyarakat.
Sehingga mereka tidak kembali ke jalanan untuk bekerja sebagai PSK lagi, tapi memiliki kemampuan untuk bekerja.
"Itu kan salah satu tugas pemerintah. Kami juga tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi secara hati juga kami lakukan kerjasama dengan Baznas untuk pembinaan rohani," ujar Premi.
Baca juga: Ingin Seperti Julia Robert, Karina Nadila Incar Peran PSK
Premi memastikan, saat masa binaan selesai mereka diminta membikin surat pernyataan di atas materai agar tak kembali ke praktik prostitusi.
"Mereka akan dilakukan pembinaan, dan kami bantu supaya mereka kembali manusia yang normal," ujar Premi.
Menurut Premi mereka juga akan diberikan fasilitas setelah dilakukan pembinaan selama satu tahun.
Baca juga: Satpol PP Jakarta Barat Intensif Razia PMKS dan PSK Selama Ramadan
Wadah yang dimaksud adalah misalnya berupa oven dan peralatan lainnya.
"Jadi mereka latihan bikin kue, dan Premi mengatakan, rata rata mereka bilang tidak akan kembali ke jalanan lagi karena memilih menjadi manusia yang baik. Kemudian kalau dia pilih keterampilan menjahit kami berikan mesin jahit. Kalau latihan salon, kami berikan peralatan salon," ujar Premi.
Baca Berita WARTAKOTALIVE.COM lainnya di Google News