Keponakannya yang sudah dewasa membuat ia enggan campur tangan terlalu dalam soal asrama Devara. R perlahan meneteskan air mata.
Baca juga: Dikenal Pendiam dan Tertutup, Tetangga Tak Menyangka Didot jadi Otak Pembunuhan Indriana
Pertemuannya dengan Devara saat konferensi pers di Polda Jawa Barat beberapa hari lalu tak hanya bicara kerinduan.
Namun, ada ungkapkan penyesalan dari sang keponakan akan perbuatannya.
Hanya saja, R mendengar pertanyaan awak media yang mempertanyakan kejiwaan Devara yang membuat hatinya hancur.
"Saya terpukul di situ. Dia tak ada kelainan jiwa. Saya sedih mengingat itu," ucapnya terisak.
Kepadanya, Devara mengaku menyesal dan mengaku minta maaf.
R menjelaskan, Devara juga mengikuti proses hukum yang berjalan dan tidak melarikan diri.
"Dia manusia. Pasti punya salah dan dosa. Dia telah menyesal dan meminta maaf, dan mengikuti proses hukum," katanya.
Devara dijerat pasal pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.
R mengatakan Devara sudah menerima konsekuensi dari kesalahannya. (raf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.