WARTAKOTALIVE.COM -- Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di data Sirekap Pemilu 2024 mendadak melonjak dan menjadi sorotan karena dianggap tidak wajar dan janggal.
Berdasarkan data di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu 2024 Komisi Pemilihan Umum (KPU), suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) naik 102 ribu suara dalam 30 jam.
Pada Jumat (1/3/2024) pukul 06.0 WIB, perolehan suara PSI di angka 2.291.882 suara.
Jumlah itu setara 3 persen dari seluruh suara yang telah masuk.
Saat itu, jumlah suara yang masuk ke Sirekap baru 65,34 persen.
Lalu pada Sabtu (2/3/2024) pukul 11.00 WIB, suara PSI bertambah menjadi 2.395.363 suara.
Baca juga: Suara PSI Mendadak Naik, PPP Malah Merosot, Gibran: Saya Mohon Adik Saya, Ikut Dikawal, PSI itu!
Artinya, penambahan sekitar 104 ribu suara membuat persentase suara PSI meningkat menjadi 3,12 persen.
Jika dihitung dari suara yang masuk ke Sirekap 65,74 persen, rekapitulasi suara baru PSI bertambah sekitar 2,4 persen dalam 30 jam.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan hampir tidak mungkin, PSI mendapatkan angka 4 persen pada pemilu 2024, yang merupakan ambang batas untuk lolos ke Senayan.
Hal itu kata Burhanuddin berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang menunjukkan suara PSI hanya 2 persen lebih sedikit atau tak sampai 3 persen.
“Ya, sudah terjadi 'ijma ulama' quick count bahwa PSI tdk lolos PT 4 persen. Jika data semua lembaga penyelenggara quick count digabung, maka sampel jadi gede dan MoE jadi makin kecil. Tanpa digabung aja MoE kurang dari 1 % , dan itupun PSI tidak sampai 4 % .” ujar Burhanudin.
Burhanuddin Muhtadi juga mengatakan bahwa kelolosan PSI ke parlemen bisa menimbulkan deligitimasi masyarakat terhadap pemilu
“Mending PSI menerima kenyataan dengan lapang dada. Ketimbang lolos PT tapi malah menimbulkan deligitimasi terhadap hasil pemilu 2024.”
Burhanuddin juga kembali mengomentari soal lonjakan suara partai di Sirekap.
Baca juga: Perolehan Suara PSI di Kota Depok Tembus 4 Persen, Kursi DPRD Aman
“Ternyata bukan hanya PSI, tapi juga Gelora yg mengalami penambahan suara tak wajar. Bagaimana sikap partai2 lain? Kayak adem-adem aja,” katanya.