Pilpres 2024

Harga Beras Capai Rp 19 Ribu per Kg, Ganjar Pranowo: Solusinya Bukan Bansos, Tetapi Operasi Pasar

Penulis: Alfian Firmansyah
Editor: Sigit Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menilai bahwa melambungnya harga beras sebagai peringatan bagi pemerintah.

Menurutnya, penyebab utamanya karena para petani di sejumlah daerah sudah menjual harga beras cukup tinggi.

Sehingga, ketika sampai di Pasar Induk Beras atau gudang Bulog Cipinang, Jakarta Timur terjadi kenaikan.

"Kami mendapatkan tugas untuk pengendalian pangan dan pasokan beras di Jakarta," tuturnya kepada Warta Kota pada Selasa (20/2/2024).

Menurut Pamrihadi, sejak Minggu lalu sampai hari ini, pihaknya sudah mendistribusikan beras premium 3 juta kilogram ke retail modern.

Ia mengungkap, di Jabodetabek ada sekira 5.000 sampai 6.000 retail modern yang menjual beras premium.

Sehingga, Pamrihadi memastikan ketersediaan beras di pasar masih banyak dan terjaga.

"Dengan adanya distribusi dari Food Station ke ribuan retail modern diharapkan harga beras premium bisa turun dan menyentuh harga eceran tertinggi (HET) 13.900 perkilogram," terangnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Food Station, Pamrihadi Wiraryo memastikan stok beras di Pasar Induk Bulog, Cipinang, Jakarta Timur sebanyak 35.500 ton, Selasa (20/2/2024).

Ia mengatakan, jika dipukul rata-rata perhari, maka stok beras yang masuk di gudang Bulog Cipinang sekira 2.800 ton.

Pamrihadi membeberkan harga beras yang ada di sana, misalnya kualitas beras premium Rp 15.000 perkilogram.

"Sementara untuk beras mediumnya ada di harga Rp 10.655. Harga beras medium ini sudah sesuai di bawah harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900," katanya kepada Warta Kota, Selasa.

Menurutnya, pada bulan Maret sampai April 2024 mendatang, sejumlah daerah di Pulau Jawa akan panen beras.

Sehingga, ia memastikan pasokan beras di DKI Jakarta bakal tetap terjaga sampai lebaran Idul Fitri 2024.

"Memang ada terjadi kenaikan harga beras premium, semula itu Rp 14.900 sekarang menjadi Rp 15.000an. Ini disebabkan oleh suplai beras yang terbatas dari berbagai daerah," jelasnya. (m26)

Penulis : Rendy Rutama Putra/Miftahul Munir/Wartakotalive.com

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Berita Terkini