WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Muhaimin Iskandar mengingatkan proses Pemilu 2024 masih jauh dari kata selesai. Dia menegaskan hasil hitung cepat atau quick count bukan keputusan resmi.
Cawapres nomor urut 1 itu pun terus meminta kader dan relawannya untuk terus mengawal hasil pemungutan suara di tiap TPS.
Cak Imin juga mengingatkan peristiwa politik pada Pilpres 2019. Saat itu kubu Prabowo Subianto sudah melakukan sujud syukur setelah melihat hasil hitung cepat.
Namun kenyataan, hasil penghitungan suara versi Komisi Pemilihan Umum (KPU) justru Joko Widodo yang dinyatakan menang.
Menurut Cak Imin, hitung cepat memang bisa menimbulkan euforia padahal hasil itu bisa saja direkayasa.
"Jangan lengah, jangan terprovokasi, jangan terhipnotis oleh berita-berita maupun berbagai perkembangan yang dimainkan, sama dengan pemilu yang lalu.
Belum apa-apa sudah ada yang sujud syukur," katanya saat konferensi pers di Markas Timnas Anies-Muhaimin, Rabu (14/2/2024).
Baca juga: Andika Perkasa Sebut Tim Ganjar-Mahfud Jalin Komunikasi dengan Paslon 01 Bahas Keanehan Pemilu 2024
Cak Imin juga meminta agar seluruh simpatisannya bisa melanjutkan mengawal perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum.
Dia meminta semua waspada karena proses perhitungan masih sangat panjang.
"Waspada lah karena pada dasarnya proses ini masih panjang, ada yang harus kita jaga. Kepada para saksi-saksi, para caleg-caleg PKB dan partai pendukung, Nasdem, PKS, dan partai-partai lain, tolong terus kawal suara, amankan suara amin dan PKB," imbuhnya seperti dilansir Kompas.com.
Pada kesempatan yang sama, Cak Imin mengucapkan terimakasih kepada para simpatisan atas kepercayaan mereka memberikan suara kepada paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin.
"Kepercayaan seluruh warga bangsa atas pilihannya kepada AMIN adalah kepercayaan yang menjadi mandat perjuangan kita semua," katanya.
Terakhir, dia menyinggung terkait dengan kecurangan yang kemungkinan akan diproses oleh tim hukum nasional Anies-Muhaimin.
"Kita tunggu laporan dari tim hukum nasional berbagai kecurangan, berbagai masalah-masalah atas penyelenggaraan pemilu tahun ini," tandasnya.
Meneruskan semangat perubahan
Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, berjanji tak akan bergeser dari gerakan perubahan apa pun hasil Pemilu 2024.
"Saya ingin sampaikan kepada seluruh pejuang perubahan bahwa saya akan terus berada di dalam gerakan perubahan ini dan tidak akan bergeser sedikit pun," kata Anies.
Dia juga mengatakan kepada para simpatisannya bahwa perjuangan belum selesai untuk terus melanjutkan perbaikan di negeri ini lewat gerakan perubahan.
Baca juga: Reaksi TPN Ganjar-Mahfud MD Atas Hasil Quick Count, Singgung Permainan Angka
"Saudara semua, terus kita berjuang, perjuangan kita belum selesai, perjuangan kita masih panjang, karena itu kita melihat ini melampuai sekedar kampanye saja, jadi kita bersiap untuk meneruskan perjuangan ini," imbuh dia.
Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 itu juga menegaskan, dia tidak akan menyangkal hasil pemilu dan akan menerima kemauan dari masyarakat yang telah menyalurkan hak suaranya.
"Kami ingin tegaskan, saya adalah demokrat sejati, kami akan menghormati hasil yang dimunculkan dari aspirasi rakyat, karena itu adalah kemauan rakyat dan kita harus menghormati kemauan rakyat," kata Anies.
"Kita harus menghargai keputusan rakyat, ini komitmen kita, karena itu pula kami sampaikan pada semua, berikan kewenangan total kepada penyelenggara Pemilu yaitu KPU untuk menuntaskan tugasnya," katanya.
PDIP sebut banyak kecurangan
Secara terpisah letua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menyatakan, pihaknya mendapat banyak temuan kecurangan secara terstruktur, masif, dan sistematis di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu diungkapkannya dalam konferensi pers di Posko Pemenangan Ganjar-Mahfud, Jalan Teuku Umar Nomor 9, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).
"Kami mendapatkan informasi bahwa banyak sekali temuan bahwa proses Pilpres 2024 dinodai berbagai kecurangan secara terstruktur sistematis dan juga masif," kata Arsjad, Rabu.
Arsjad menuturkan, sudah banyak laporan dugaan kecurangan yang masuk ke TPN.
Saat ini, tim hukum tengah melakukan investigasi untuk menanggapi temuan-temuan tersebut.
Ia pun berterima kasih kepada para pendukung yang sudah melaporkan kecurangan tersebut lewat beberapa bukti yang diberikan kepada tim.
"Sudah berani ada yang membuat video dan membuat macam-macam untuk bisa menjelaskan apa yang terjadi di TPS-TPS masing-masing," ungkap Arsjad.
Baca juga: Unggul Versi Quick Count, Prabowo: Kami akan Rangkul Semua Unsur dan Kekuatan
Lebih lanjut Arsjad meminta pendukung untuk sabar dan jangan sedih atas hasil hitung cepat (quick count) suara.
Sebab, penghitungan suara masih terus berlangsung, meski hasil quick count menunjukkan keunggulan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Kadin nonaktif ini juga meminta semua pendukung untuk terus menjaga dan mengawal proses demokrasi yang berlangsung.
"Jadi sekarang penting untuk mengumpulkan bila mana ada anomali-anomali atau pun kecurangan yang terjadi.
Nanti teman-teman pendukung semua jangan stop, terus kawal, terus jaga supaya bilamana (ada) informasi apapun untuk diberikan kepada kami Tim Pemenangan Nasional Ganjar Mahfud," tutur dia.
Sebelumnya, indikasi kecurangan ini juga dilaporkan oleh Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis kepada elite parpol pendukung paslon 3.
Baca juga: FX Rudy Syok Ganjar-Mahfud Gembos di Kandang Banteng: Nggak Nyangka, Kita Sudah Berjuang Keras
Indikasi itu dilaporkannya ketika menyambangi kediaman Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Para elite yang hadir di kediaman Megawati adalah calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono.
Lalu, Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto, hingga Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).