Tidak seperti daging merah atau unggas, nasi tampak seperti bahan yang dapat disimpan lebih lama atau tidak memerlukan petunjuk pemanasan ulang khusus.
Lagi pula, nasi tidak perlu disimpan di lemari es. Namun, kenyataannya tidak demikian.
Baca juga: Lepas Hijab dan Kenakan Busana Terbuka, Putri Anne Dikabarkan Sudah Cerai dengan Arya Saloka
Dalam video TikTok baru-baru ini tentang 'sindrom nasi yang dipanaskan kembali', ahli mikrobiologi Marie (@mariedoesstuff) memberi penjelasan.
Dia mengatakan, nasi mengandung organisme yang disebut Bacillus cereus.
Ketika suhu nasi Anda memasuki zona bahaya, Bacillus cereus dapat menghasilkan racun yang sangat berbahaya, dapat membuat Anda sakit parah.
"Artinya, jangan sekali-kali membiarkan makanan yang perlu dimasak berada di suhu ruangan," kata Marie.
Anda tentu tidak ingin makanan tersebut berada pada suhu seperti itu untuk waktu yang lama.
Entah makanan tersebut dimasak dan Anda memakannya panas-panas, atau sudah didinginkan dan tetap dingin.
Dia memberikan gambaran kepada para followers betapa Bacillus cereus berpotensi berbahayanya.
Marie menceritakan bahwa organisme tersebut berada di cabang pohon mikroba yang sama dengan penyakit seperti antraks, botulisme, tetanus, dan C. diff.
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris menyebutkan, Bacillus cereus ada dalam nasi mentah dan dapat bertahan bahkan setelah nasi dimasak.
Demikian pula, laporan yang diterbitkan Institut Pangan dan Pertanian Nasional (NIFA) juga mengakui tingkat keparahan Bacillus cereus.
NIFA menyatakan bahwa nasi dan nasi goreng sebagai 'kendaraan' organisme tersebut.
Marie menjelaskan, organisme dapat menciptakan apa yang dikenal sebagai endospora.
Endospora yaitu ketika sel bakteri memutuskan untuk membuat lubang karena tidak tersedia cukup air atau suhu tidak tepat.