"Intinya kan saya tidak pernah menyangka akan kedatangan, bahkan pak Ganjar sampai menginap di rumah saya. Ini tentu sangat luar biasa," kata Supriadi.

Supriadi mengaku dirinya tidak ada persiapan.

"Ternyata memang tidak ada yang perlu disiapkan. Pak Ganjar juga tidak aneh-aneh, saat malam sebelum tidur pun, ngobrol dengan warga dulu di teras, beliau makan bakmi goreng," jelasnya.

Dalam perbincangan dengan warga, lanjutnya, Ganjar lebih banyak mendengar.

"Ngobrol soal toleransi, kerukunan warga. Apalagi di lingkungan Lodoyong ini, memang toleransinya tinggi, kami tidak pernah membedakan suku, agama, atau ras. Paling penting itu kerukunan, ini sesuai dengan pesan pak Ganjar," kata Supriadi.

Supriadi menilai Ganjar sebagai sosok yang humble dan tidak berjarak dengan rakyat.

Baca juga: Ribuan Pendukung Sambut Ganjar di Stadion Bima Cirebon, Slank Nyanyikan Ku Tak Bisa, Jamrud Bersiap

Bahkan saat Ganjar melaksanakan olahraga jalan pagi, dia tak segan berhenti sejenak untuk melayani warga yang meminta foto bersama.

"Memang begitu seharusnya pemimpin, jadi komunikasinya bisa baik," ungkapnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kebiasaannya menginap di rumah warga untuk menyerap aspirasi dan merasakan hati masyarakat.

“Kalau di sini saya belajar toleransi. Masyarakat di sini beragam dan hidupnya damai, rukun,” paparnya.

Menurutnya, semua aspirasi yang diperoleh dari kegelisahan masyarakat secara langsung akan menjadi proyeksi program pemerintah ke depan.

“Agar program-program memang benar-benar berdasarkan atas kebutuhan masyarakat,” tandasnya.

Ganjar menginap di rumah warga Tionghoa

Supriadi, warga RT5/RW5 Lodoyong, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang merasa kaget saat rumahnya didatangi beberapa orang pada Jumat (26/1/2024) siang Dia mengaku bingung.

Ternyata, mereka meminta izin kepada Supriadi bahwa calon presiden Ganjar Pranowo akan menginap semalam di rumahnya.