Persaingan ketat meraih suara diprediksi bakal terjadi di Dapil Jawa Tengah VII, yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen, serta dapil Jawa Tengah VI yang meliputi Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Magelang.
Di Dapil Jateng VII, hasil survei mencatat Prabowo-Gibran meraih 17,2 persen suara, Ganjar-Mahfud 16,0 persen, dan Anies-Muhaimin 9,9 persen. Sementara 56,9 persen responden mengaku belum menentukan pilihan.
Di Dapil Jateng VI, Prabowo-Gibran meraih 27,2 persen, Ganjar-Mahfud 25,5 persen, Anies-Muhaimin 5,3 persen. Sedangkan belum menentukan pilihan sebanyak 42,0 persen.
Secara total, hasil survei merekam 34,5 persen responden di Jawa Tengah belum menentukan pilihan, 31,6 persen mendukung Ganjar-Mahfud, 29,6 persen memilih Prabowo-Gibran, dan 4,3 persen mendukung Anies-Muhaimin
Bebas dari knalpot brong
Ketua TKD (Tim Kampanye Daerah) Prabowo-Gibran Jawa Tengah, Kukrit SW mengatakan, dalam kampanye akbar di Semarang nanti pihaknya ingin menjadi kampanye yang damai dan aman.
Bahkan, ia beserta jajarannya juga telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk langsung menindak masyarakat peserta kampanye yang menggunakan kenalpot brong.
"Dalam kampanye itu kita ingin mencari tambahan dukungan simpati. Kita tidak ingin melanggar aturan. Oleh karena itu kita juga sudah berkomitmen dengan penegak hukum dalam hal ini Ditlantas Polda Jawa Tengah jika seandainya ditemukan teman-teman kita menggunakan knalpot brong langsung ditertibkan di jalan," tegas Kukrit Dalam Keterangannya, Sabtu (27/1/2024).
Disisi lain, Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Jawa Tengah yang juga merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Tengah, Sudaryono menambahkan, TKD mendukung dalam kampanye terbuka nanti bebas dari suara knalpot brong.
Kata dia, TKD pun sudah diundang dalam sosialisasi dan berkomitmen untuk zero knalpot brong.
"Ya Pesta demokrasi, rakyat diberi kedaulatan tapi tentu dengan rambu-rambu tidak boleh menganggu kepentingan umum," ucapnya.
Lanjut kata Sudaryono, TKD Prabowo-Gibran Jawa Tengah juga sudah menyiapkan satgas dan relawan untuk melakukan pengecekan para peserta yang akan hadir, untuk memastikan tidak membawa kendaraan dengan knalpot brong.
"Kalau ada langsung kita tegur karena kita ingin kampanye ini menjadi kampanye yang tertib, kampanye yang damai dan baik, kita selalu tawarkan program-program unggulan capres dan cawapres kita Prabowo-Gibran kepada masyarakat, dan tentunya dalam kampanye ini kita larangan penggunaan kenalpot brong," tegasnya.
Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Yakin Prabowo-Gibran Bakal Inisiasikan Undang-undang Perlindungan Hewan
Selain pelarangan penggunaan knalpot brong, TKD Prabowo-Gibran Jawa Tengah juga akan menggunakan gelang barcode untuk massa dan peserta Kampanye Akbar Prabowo – Gibran di Kota Semarang. Selain menjaga keamanan selama berlangsungnya kampanye akbar, gelang barcode tersebut juga untuk mengantisipasi penyusup.
"Gelang barcode ini untuk mendeteksi identitas pemakainya. Intinya untuk pengamanan. Dan kita memang berharap dengan acara kirab kebangsaan ini tentu menambah keyakinan orang-orang yang belum mempunyai pilihan, bahkan bisa mempengaruhi orang yang sudah menentukan pilihan yang bukan di 02 untuk memenangkan Prabowo-Gibran sekali putaran," imbuhnya.
Diketahui, Kampanye akbar yang dibalut dengan kirab kebangsaan ini akan dimulai pukul 15.00 WIB sampai 18.00 WIB, yang dimulai dari Taman Indonesia Kaya Semarang menuju lapangan Simpang Lima Semarang.
Kirab akan diramaikan dengan mobil parade, marching band, dan tari-tarian dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Dudung Abdurachman dan Boy Rafli Amar Gabung TKN Prabowo-Gibran
Pasangan Prabowo-Gibran kian menguat mendekati Pilpres 2024.
Demi meraih target satu putaran di Pilpres, kubu Prabowo-Gibran pun mebdapat amunisi baru, yakni bergabungnya dua mantan petinggi TNI dan Polri.
Kedua tokoh itu adalah Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman, yang merupakan eks KSAD, dan Komjen (Purn) Boy Rafli Amar, eks Kepala BNPT.
Dukungan kedua pensiunan jenderal itu terlihat saat Prabowo Subianto menghadiri langsung acara Ndaru Bersalawat 'Seribu Ulama-Sejuta Santri' di Serang, Banten, Sabtu (27/1/2024).
Dalam acara tersebut, Prabowo didampingi Dudung Abdurachman dan Boy Rafli Amar.
Pada kesempatan tersebut, Dudung mengajak masyarakat Banten untuk dapat mendukung Prabowo-Gibran, paslon nomor urut 2.
Baca juga: Jenderal Dudung Abdurachman Top Mau Jadi Petani setelah Pensiun, Pengamat: Harus Diperpanjang!
"Saya orang Serang, kampung saya di Cilegon. Jadi kalau Pak Dudung melu (ikut) Pak Prabowo, melu kabeh. Setuju? Setuju ya?" kata Dudung dalam sambutannya.
Tak hanya itu, Dudung juga turut menyerukan kemenangan Prabowo-Gibran hanya sekali putaran.
"Satu putaran! Satu putaran! Satu putaran," lanjut dia.
Dudung lalu mengungkapkan bahwa dirinya mengenal Prabowo dengan baik.
Bahkan, dirinya menilai kalau Prabowo adalah sosok nasionalis, yang mementingkan bangsa serta rakyat Indonesia.
Baca juga: Animasi Si Dul, Boy Rafli Amar: Tak Hanya Sekadar Tontonan, Tapi Juga Tuntunan Bagi Generasi Muda
"Saya kenal betul Pak Prabowo, sama-sama tugas di daerah operasi. Dan di mana-mana, beliau dadanya kalau dibelah, merah putihnya masih jam 12, berkibar," ucap Dudung.
Dengan dukungan ini, Dudung merasa yakin Prabowo dapat memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Di benak, kepalanya hanya bangsa dan negara. Tidak ada kepentingan pribadi, hanya kepentingan bangsa dan negara. Saya yakin itu, makanya saya maju demi mendukung Pak Prabowo. Hidup 02! Hidup 02! Hidup 02!" tegas Dudung.
Sebagai informasi, agenda Ndaru Bersalawat 'Seribu Ulama-Sejuta Santri' ini dihadiri Prabowo usai Ketua Umum Partai Gerindra itu menghadiri acara kampanye akbar pemenangan Prabowo-Gibran di Subang, Jawa Barat.
Dalam acara kampanye akbar itu, Prabowo turut memberikan orasi politik dengan menyebut kalau dirinya telah memiliki janji besar kepada bangsa.
Di mana, saat berusia 18 tahun Prabowo menyatakan sudah bersumpah siap mati untuk memperjuangkan bangsa Indonesia.
Bahkan, kata Prabowo, sumpah tersebut hingga hari ini belum pernah dicabut oleh dirinya.
"Saudara-saudsra seklian, saya pada usia saya 18 tahun saya sudah tandatangan sumpah saya, siap mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Sumpah itu belum saya cabut," kata Prabowo di hadapan para relawannya, di Lapangan Rawalele, Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Subang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Sumpah itu kata Prabowo masih dipegang hingga hari ini, terlebih pada saat ini dirinya sedang berikhtiar untuk bisa memimpin bangsa.
"Waktu 18 tahun saya siap mati untuk rakyat Indonesia apalagi sekarang saya siap dipanggil yang maha kuasa asal saya bisa berbakti untuk bangsa dan rakyat saya saudara-saudara," kata dia.
Atas hal itu, Prabowo berkelakar, sebelum wafat, dirinya memohon agar bisa diberikan kesempatan untuk bisa melihat rakyat Indonesia sejahtera.
Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu menginginkan agar tidak ada lagi keluarga atau masyarakat miskin di Indonesia.
"Hanya satu permintaan saya kepada yang maha kuasa, ya Allah berikanlah saya kesempatan sebelum saya dipanggil berilah saya kesempatan melihat rakyat hidup sejahtera, melihat kemiskinan hilang dari bumi Indonesia, melihat koruptor-koruptor kita usir semua dari Indonesia, kalau perlu ditaruh di pulau," tegas Prabowo.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News