Pilpres 2024

Budiman Sudjatmiko Maklumi Pihak yang Laporkan Mahfud MD ke Bawaslu: Itu Hak Pendukung Mas Gibran

Penulis: Alfian Firmansyah
Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menanggapi pernyataan Mahfud MD yang menyebut pertanyaan Gibran soal Greenflation sebagai pertanyaan 'recehan'.

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Budiman Sudjatmiko menyampaikan, jika pelaporan oleh Advokat Pengawas Pemilu (Awaslu) terhadap cawapres nomor urut 3 Mahfud MD itu  merupakan hak.

Diketahui, Mahfud MD dilaporkan lantaran dinilai menghina cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres.

"Itu hak juga warga negara yang mendukung mas Gibran, hak juga," kata Budiman di Kertanegara No 4, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).

Budiman mengatakan, jika dirinya  mengenal si pelapor, ia mengaku akan menyampaikan bahwa biarlah apa yang disampaikan di dalam debat ditinggal di tempatnya saja.

Baca juga: Mahfud MD Pastikan Tak Ada yang Bisa Mendikte Dirinya soal Penegakan Hukum Jika Terpilih

Menurutnya, kalimat-kalimat yang disampaikan di dalam debat bukanlah bahan untuk melaporkan seseorang.

"Saya ingin katakan Pak Prabowo dan Mas Gibran ingin sampaikan apa yang dibicarakan debat stay di situ, tinggal di situ," tuturnya.


"Karena itu nanti menjadi kewenangan orang untuk memilih atau tidak memilih. Bukan menjadi hak dipakai untuk mengadukan," pungkasnya. 

Diketahui, Pelapor Mahfud MD ke Bawaslu adalah Advokat Pengawas Pemilu (Awaslu).

Sebelumnya, Awaslu juga melaporkan Anies Baswedan karena diduga menyerang Prabowo Subianto pada debat Capres.

"Kami melaporkan cawapres 03 Mahfud MD yang di dalam debatnya tanggal 21 Januari, kemarin. Dia melakukan tindakan berupa ucapan yang dalam pokoknya cenderung melakukan penghinaan kepada lawan debatnya, yang waktu itu adalah cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka," kata Ketua Awaslu, Mualimin, kepada wartawan setelah membuat laporan pada Kamis (25/1/2024).

Sama seperti yang dituduhkan kepada Anies, Mahfud dituding melanggar Pasal 280 Ayat (1) huruf c juncto Pasal 521 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, dan Pasal 72 ayat (1) huruf c Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilu.

Aturan itu berisi larangan soal peserta pemilu menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon, dan/atau peserta pemilu yang lain, dengan konsekuensi pidana paling lama 2 tahun penjara dan denda Rp 24 juta. 

"Dari beberapa video dan berita yang kami baca, apa yang disampaikan Mahfud termasuk kata-kata gila, ngawur, recehan, pertanyaan tidak ada gunanya. Itu mengarah ke penghinaan paslon lain. Untuk itulah kami laporkan ke Bawaslu, supaya Bawaslu menindak Mahfud MD," ungkap Mualimin.

TKN Prabowo-Gibran Tuding Balik Mahfud MD dan Cak Imin

Debat cawapres yang digelar KPU, Minggu (21/1/2024), berbuntut panjang.

Hingga kini, kubu pasangan capres cawapres masih terus melempar kritik.

Kritik paling banyak ditujukan ke cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, yang melakukan provokasi lewat tingkah yang menyudutkan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Baca juga: TKN Ungkap Komitmen Prabowo-Gibran Jika Menang Pilpres, Bakal Rangkul Semua Pihak

Menurut Wakil Komandan Bravo (Komunikasi) TKN Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra, justru Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tidak memiliki etika.

Menurut Herzaky, sikap Mahfud MD maupun Cak Imin yang kerap melemparkan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mahfud MD dan Cak Min ini menurut saya malah tidak punya etika, tidak punya etika sama sekali," kata Herzaky, dalam Program Overview Tribunnews, ditayangkan di YouTube Tribunnews, Kamis (25/1/2024).

Pertama, Herzaky menyoroti bahwa Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) justru memberikan kritik, terlebih saat menjadi cawapres 2024.

Baca juga: Aktivis Mengecam Presiden Jokowi yang tidak Netral, Cak Imin: Kita Ngemane Sayang

"Beliau dan teman-temannya masih sibuk mencibir menjelek-jelekan, mengkritik Pak Jokowi, program-program di pemerintah hari ini," ucapnya.

Sedangkan Cak Imin, menurut Herzaky juga turut melakukan kritik terhadap Jokowi, yang seharusnya tak boleh dilakukan.

"Cak Imin itu mengkritik pemerintah bolak-balik seakan dia akan cuci tangan," ucapnya.

"Mohon maaf NasDem dan PKB itu menterinya masih ada di kabinet Pak Jokowi," lanjut Herzaky.

Menurutnya, menteri itu adalah pembantu presiden menurut undang-undang, dan seharusnya Cak Imin tidak menjelek-jelekkan kinerja Presiden Jokowi.

Baca juga: Gerindra Tegaskan Prabowo Tak Akan Mundur dari jabatan Menteri seperti Mahfud MD 

Politikus Partai Demokrat itu pun mengimbau agar para menteri atau pejabat di kementerian lainnya yang mengkritik kinerja Jokowi mundur dari jabatannya saat ini.

"Kalau mau punya etika mau nyerang pemerintah anda mundur dari pemerintahan," ujarnya.

"Habis itu kalau Anda mau mengkritik Pak Jokowi habis-habisan, mau mengkritik pemerintah hari ini silakan," lanjutnya.

"Seharusnya hal ini yang jadi cibiran, bukan perilaku Mas Gibran yang mohon maaf pikiran substantif tapi sedikit gimmick, kayak anak muda tapi ada masalah yang lebih besar," katanya lagi.

"Politisi politisi senior harus memberikan contoh tapi tidak mempunyai etika," tandasnya.

Analisa Drone Emprit

Hasil analisa Drone Emprit, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendapat sentimen negatif paling banyak di media sosial X (dulu Twitter) usai debat cawapres di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu, 21 Januari 2024 lalu.

Rizal Nova Mujahid Lead Analysts Drone Emprit pun mengungkap hasil analisis tersebut.

Di mana sebenarnya di awal debat, justru Gibran mendapat sentimen positif dari warganet.

"Di awal debat, saat membacakan visi misi, publik mengapresiasi (Gibran), sentimen positifnya itu sangat tinggi," kata Nova, dalam Program Overview Tribunnews, ditayangkan di YouTube Tribunnews, Kamis (25/1/2024).

Pernyataan Gibran di segmen pertama debat dianggap dibawakan dengan tenang, jernih sehingga warganet mengapresiasi.

Namun, Drone Emprit menganalisa, sentimen publik berubah seketika, ketika Gibran melakukan beberapa hal atau gimik dalam debat.

Nova menyebut, warganet menilai gimik-gimik Gibran tidak pantas dilakukan di arena debat cawapres, di hadapan Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

"Yakni soal gimik celingukan cari-cari jawaban Mahfud MD hingga gimik untuk Cak Imin yang membaca catatan dan juga menyinggung soal botol plastik dari kubu Anies-Cak Imin," lanjutnya.

Menurut Nova, gimik yang menyinggung Cawapres nomor urut 1, Cak Imin tidak terlalu signifikan dampak negatif pada Gibran.

"Tetapi ketika dia mengeluarkan gimik atau gestur yang agak-agak dianggap tidak sopan pada Mahfud MD itu sentimen negatif pada publik langsung tinggi," kata Nova lagi.

Dalam analisis Drone Emprit, bertebaran kata-kata kunci di X yang meramaikan sentimen negatif Gibran, yakni cringe, songong, tidak beretika, anak haram demokrasi dan sebagainya.

"Kalau di X itu kebanyakan tidak sepakat dengan apa yang dilakukan Gibran, itu bagi warganet termasuk salah satu bentuk yang tidak beradab pada orang tua," kata Nova.

Drone Emprit menyebut dari total 142.469 penyebutan tentang Gibran, sentimen negatif mencapai angka 60 persen.

Angka tersebut hasil analisis sentimen dari percakapan di media sosial X untuk tiga cawapres pada 21 Januari 2024 dari jam 19:00 hingga 22:00.

Analisis ini menghitung percakapan yang menggunakan kata kunci nama atau julukan masing-masing cawapres.

Sementara, sentimen positif terhadap putra sulung Presiden Joko Widodo itu hanya 33 persen.

“Ini menunjukkan adanya sentimen yang kurang menguntungkan atau permasalahan yang mungkin sedang dihadapi oleh Gibran Rakabuming di media sosial selama jangka waktu yang ditentukan,” tulis pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, di akun Twitter/X miliknya, @ismailfahmi, Minggu (22/1/2024), mengutip Kompas.com.

Mengutip Kompas, hasil analisa Drone Emprit lainnya menyebut, Cak Imin mendapat sentimen positif paling besar mencapai 80 persen dan sentimen negatif 6 persen usai penampilannya di debat cawapres kedua.

Untuk Mahfud MD sentimen postifnya mencapai 79 persen, sedangkan sentimen negatif yang didulang Mahfud sebesar 12 persen.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Berita Terkini