"Kejadiannya anak di gergaji orangtuanya, itu kemarin pas waktu Magrib saja," kata Maman (38) warga Desa Sakerta Timur, Kecamatan Darma.
"Si anak melakukan perbuatan tidak baik alias mengambil hak orang. Orang yang barangnya diambil bocah SD itu ke rumah pelaku dan lapor. Di situ amarah orangtuanya memuncak," tambah Jajat (55) yang juga tokoh masyarakat setempat.
Jajat menegaskan, pelaku adalah orang normal atau tak mengalami gangguan jiwa.
Menurutnya, aksi yang dilakukan pelaku ini ternyata bukan kali ini saja.
"Kalau memperhatikan kondisi pribadi pelaku, tindak kekerasan bukan sekarang saja. Tapi sebelumnya juga pernah dilakukan pada istrinya juga sih," ujarnya.
Usai menggergaji jari anaknya, pelaku langsung melarikan diri dan warga yang mengejar akhirnya kehilangan jejak.
Ditangkap saat minum kopi
Polisi berhasil Darto kurang dari 24 jam setelah menggergaji jari anaknya di rumahnya. Pelaku melarikan diri dengan masuk ke rumah warga di desa-desa tetangga, yaitu Desa Tugu Mulya, Desa Cageur dan Desa Paninggaran.
"Dari perpindahan tempat satu ke tempat lain, kami terus melakukan pengintaian gerakan pelaku. Hingga akhirnya, jam 8 malam tadi (Senin, 18 Desember 2023), pelaku lagi ngopi di warung di tangkap polisi," kata Kepala Desa Sakerta Timur Cucu Sudrajat.
Keberhasilan petugas kepolisian, diapresiasi Cucu Sudrajat.
"Kami apreasiasi Petugas Kepolisian, mereka tidak tidur lebih dari 24 jam, hingga berhasil menangkap terduga pelaku," ujarnya.
Baca juga: Istana Negara Turun Tangan pada Kasus Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa, Kirim Utusan ke TKP
Kasus Jagakarsa
Sebelumnya peristiwa tragis dialami empat anak di Jagakarsa. Mereka yang masih berusia 1 tahun hingga 6 tahun dibekap oleh Panca Darmansyah (41), ayahnya sendiri. Pembunuhan itu dilakukan saat sang istri dirawat di rumah sakit akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakuman Panca sehari sebelum pelaku membantai empat anaknya.
Pria pengangguran ini membunuh semua anaknya dalam waktu 60 menit dan dibiarkan membusuk sebelum rumahnya diperiksa polisi.
Saat diperika polisi, Panca yang sempat akan bunuh diri itu, menyebut dia membekap empat anaknya satu persatu. Anak terkecil yang masih berusia 1 tahun menjadi korban pertama.