"Mbah Muhammad Hisyam itu termasuk kiai perintis pengurus Nahdlatul Ulama di Kabupaten Purbalingga," tutur Kiai Bajuri.
"Bu Atikoh, saya cerita kakeknya Anda, Mbah Muhammad Hisyam mendirikan pesantren kurnag lebih tahun 1929," katanya.
Sementara itu, Atikoh menyampaikan rasa terima kasih kepada Kiai Bajuri yang memahami silsilah keluarganya.
Kepada jemaah Muslimat NU dan santri Kiai Bajuri, Atikoh menyebut Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki perhatian kepada kaum santri.
Menurut dia, dalam waktu ke depan, Undang-Undang tentang Pesantren juga bakal dioptimalisasi.
Selain itu, Ganjar-Mahfud fokus memperhatikan kesejahteraan para kiai, ustaz, santri, dan pekerja di lingkungan pesantren.
"Kita juga bisa berpihak kepada para Ustaz Pak kiai dan guru-guru terkait dengan agama karena selama ini belum mendapatkan perhatian. Kemudian untuk santri-santri juga nanti bisa mendapatkan akselerasi dari sisi pendidikan," kata Atikoh.
Adapun kedatangan Atikoh di Trenggalek merupakan bagian dari rangkaian kegiatan safari politiknya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Agenda dimulai dari Semarang, Jawa Tengah, dilanjutkan ke Solo, Madiun, dan Ponorogo sebelum akhirnya masuk ke Trenggalek.
Berkat dukungan tersebut, Ganjar pun makin optimistis mampu meraih 60 persen suara di Jawa Tengah pada Pilpres 2024.
Menurut Ganjar, target perolehan 60 persen suara di wilayah Jawa Tengah berdasarkan hitung-hitungan realistis.
Adapun pada Pilpres sebelumnya, partai yang menaunginya beserta koalisi memperoleh suara hingga 70 persen.
"Kalau dari kawan-kawan sih kemarin ingin suaranya seperti kemenangan Pilpres terakhir 70an (persen) lah. Tapi kalau hitung-hitungan rasional mungkin 60an (persen)," kata Ganjar ditemui di Desa Bojasari Kertek, Wonosobo, Senin (18/12/2023).
Untuk meraih suara tersebut, ia meminta Tim Pemenangan Daerah (TPD) hingga relawan turun ke rumah-rumah warga.
Ia ingin tim sukses mendengar secara langsung keluhan dan aspirasi warga.