WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kasus cacar monyet atau Monkeypox di DKI Jakarta terus bertambah dan saat ini totalnya mencapai 22 orang.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, jumlah Monkeypox terus bertambah karena Dinas Kesehatan DKI gencar melakukan tracing.
Baca juga: Cacar Monyet Merebak, Trubus Rahardiansyah: Upaya Dinkes DKI Jakarta Mainkan Anggaran Negara
"Sekali lagi, Dinas Kesehatan DKI Jakarata melakukan tracing ketat terhadap kelompok2 tertentu. Maka di Jakarta kita tracing terus," kata Heru, Kamis (2/11/2023).
Menurut Heru, terjadi peningkatan jumlah Monkeypox di Jakarta maka sejumlah warga yang pernah interaksi dengan pasien harus isolasi.
Selain itu, pihaknya juga sudah melakukan suntik vaksin Monkeypox terhadap keluarga yang terpapar.
"Meningkat pun ada yang memang harus divaksin, ada yang memang terindikasi, semuannya kita lokalisir," tegasnya.
Baca juga: Dinkes DKI Jakarta Diduga Ciptakan Kepanikan Masyarakat dengan Cacar Monyet demi Cari Keuntungan
Sebelumnya, Monkeypox sedang digencarkan oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI agar masyarakat menjadi panik dan mau divaksin.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menduga ada keterlibatan perusahaan farmasi khususnya yang memproduksi vaksin untuk menciptakan penyakit tersebut.
Sebab, dalam keadaan normal atau selama tidak ada penyakit tertentu maka vaksin tidak laku digunakan.
Selain itu Dinas Kesehatan DKI juga akan mendapat komisi yang sangat besat ketika bisa menyuntik vaksin ke masyarakat.
"Jadi industri farmasi dalam kondisi normal kan enggak dapat proyek dan enggak dapat cuan besar," tuturnya kepada Warta Kota, Rabu (1/11/2023).
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News