WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jumlah warga Jakarta yang terpapar monkeypox atau cacar monyet semakin bertambah.
Terbaru, hasil tracing Dinas Kesehatan Pemprov DKI ada sekira 22 warga yang dinyatakan positif monkeypox.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menjelaskan, selain tracing pihaknya juga mengimbau untuk vaksinasi.
Baca juga: Cegah Penyebaran Cacar Monyet, 189 Orang di Jakarta Selatan Jalani Vaksinasi Terbatas
"Terus aksinya bagaimana? Aksinya adalah kami vaksin dan kami isolasi yang memang masih terkena monkeypox," katanya, Rabu (1/11/2023).
Heru memastikan stok vaksinasi monkeypox sudah tersedia dan selama proses tracing kemungkinkan akan terus bertambah kasusnya.
Namun, Heru tidak menjelaskan secara detail kasus monkeypox ada diwilayah mana saja.
Ia meminta awak media untuk menunggu sampai Dinas Kesehatan DKI menjelaskan lebih detail.
"Insyaallah itu hanya komunitas tertentu saja. Kita lokalisir ke situ, tapi ada 1 yang ke Jawa Barat kayaknya," imbuhnya.
Baca juga: Cacar Monyet Merebak, Trubus Rahardiansyah: Upaya Dinkes DKI Jakarta Mainkan Anggaran Negara
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta diduga ingin menciptakan suasana panik untuk masyarakat dengan menggaungkan penyakit monkeypox sejak satu bulan terakhir.
Dengan kepanikan yang terjadi di Jakarta, maka Dinas Kesehatan DKI akan mendapat anggaran penanganan wabah penyakit.
Nanti Dinkes akan memainkan anggaran tersebut karena sistem auditnya tidak secara rinci.
Pemgamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah mengatakan, selain bermain dianggaran, Dinkes DKI juga akan mendapatkan keuntungan dari penggunaan vaksin monkeypox.
Sebab, ia menilai vaksin merupakan rekayasa industri farmasi agar produk yang telah diproduksu habis terjual.
"Jadi industri farmasi kalau kondisi normalkan enggak laku, jadi dia harus ciptakan penyakit dan ujung-ujungnya divaksin, ini kan pembuatannya mahal," terangnya, Selasa (31/10/2023).
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News