Namun sebelumnya, dalam konferensi pers di media center, Mahfud mengisyaratkan dirinya tak masalah jika bakal berkontestasi menghadapi Gibran. "Selamat bertanding," ujar Mahfud.
Karier melesat cepat
Perjalanan karier politik Gibran memang super kilat. Pada bulan Maret tahun 2018, Gibran mengaku tidak tertarik terjun ke dunia politik.
Kala itu, ayahnya, Joko Widodo maju sebagai calon presiden (capres) dan akan bertarung melawan Prabowo Subianto.
Awalnya, Gibran menjawab diplomatis ketika ditanya akan memilih Prabowo Subianto atau Jokowi di Pemilihan Presiden 2019.
Gibran mengatakan, memilih Prabowo atau Jokowi adalah hak memilih setiap orang yang tidak perlu disampaikan ke publik.
Baca juga: Gibran Sang Rising Star, 2018 Cuma Ingin Bisnis, 2019 Masuk PDIP, 2023 Calon Presiden Prabowo
"Soal memilih (Prabowo atau Jokowi) jawabannya rahasia," ujar Gibran, menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Semarang pada 3 September 2018.
Dikutip dari Kompas.com, Gibran mengatakan, meski dirinya anak orang nomor satu di negeri ini, ia meyakinkan tidak ikut perpolitikan nasional.
Di pilpres nanti, ia juga tidak pernah menjadi tim sukses untuk salah satu pasangan calon.
"Saya itu enggak pernah berpolitik dan tidak menjadi tim sukses," katanya.
Hanya mau jadi pebisnis
Hingga Juli 2019, Gibran masih mengaku tidak mau berpolitik.
Gibran saat itu mengklaim dirinya fokus menjadi pebisnis.
Namun, kala itu, Laboratorium Kebijakan Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta melakukan survei mengenai popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Solo 2020.
Survei yang melibatkan 766 responden itu dilakukan dengan teknik random sampling di 96 titik lokasi di Kota Solo.