Semakin panas dibuatnya, Caca kemudian mempertanyakan mengapa harus TikTok yang dihapuskan.
"Satu namaya social commers itu media sosial. Izinnya media sosial saja. Kalau dia mau e-commers dia e-commers saja. Kalau dia mau jadi social commers, dia satu memborong semuanya," jelas Zulhas.
"Tetapi kami yang dirugikan dong pak? UMKM kami enggak jalan," kata Caca.
Baca juga: Zulhas Ancam Cabut Izin dan Blokir TikTok Jika Masih Ngeyel Jadi Platform Jualan
Lantaran perdebatan panjang tersebut, Zulhas lantas merangkul dan membawa Caca untuk melihat langsung bagaimana dampak TikTok shop terhadap penghasilan para pedagang di Pasar Asemka.
Bahkan, Zulhas memperlihatkan banyaknya toko yang tutup lantaran tak diaturnya social e-commers tersebut.
"Tuh tutup semua," kata Zulhas.
"Ini bukan tutup, nanti jam 11 mereka buka," kata Caca tak mau kalah.
Geram dibuatnya, Zulas pun menarik Caca ke lapak pedagang yang berada di dekat Zulhas.
"Kamu tanya aja di situ. Ayok," ajak Zulhas merangkul Caca.
Caca kala itu menolak tak mau sembari cengar-cengir.
Baca juga: TikTok Dilarang Berjualan, Pengusaha Mengajak Publik Kawal Biar Tidak Masuk Angin
Namun Zulhas langsung menanyakan kepada salah satu pedagang bagaimana fakta penjualannya saat ini.
Saat itu, Caca pun menurut dan ikut menyaksikan Zulhas berbincang dengan pedagang.
"Ibu jualannya sepi enggak?" kata Zulhas.
"Sepi pak, ini belum penglaris," kata pedagang tersebut.
Zulhas lantas menunjukkan fakta itu langsung kepada Caca yang ngotot menyebut jika Pasar Asemka tak sepi.