Pilpres 2024

Bacapres Anies Baswedan: Yang Didorong Bukan Lagi Energi Terbarukan, Tetapi Energi yang Memanusiakan

Editor: PanjiBaskhara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bacapres Anies Baswedan menjadi narasumber dalam acara bertajuk 'Indonesia Energy Transition Dialogue 2023' di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Senin (18/9/2023).

WARTAKOTALIVE.COM - Bacapres Anies Baswedan menegaskan isu iklim dan agenda pembangunan ramah lingkungan selamanya akan menjadi prioritasnya.

Isu itu akan disampaikan Anies Baswedan secara terus menerus kepada publik sebagai ikhtiar merawat bumi dan alam Indonesia.

Anies Baswedan pun tak peduli jika pihak lain menganggap isu lingkungan bukan prioritas utama.

Pernyataan tersebut Anies Baswedan sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara bertajuk 'Indonesia Energy Transition Dialogue 2023' di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Elektabilitas di Jatim Melonjak, Pengamat: Pelan Tapi Pasti, Massa NU Solid Dukung Anies-Cak Imin

Baca juga: Disambut Positif Masyarakat, Elektabilitas Anies dan Cak Imin Meningkat Tajam di Jatim dan Jateng

Baca juga: Akar Rumput Kalangan Nahdlyin di Pedesaan Jawa Timur Merapat Dukung Anies Baswedan dan Cak Imin

Dalam acara tersebut Anies menyampaikan tema tentang 'Energi Yang Memanusiakan'.

"Bagi kami, sekarang energi yang didorong bukan lagi energi terbarukan, tapi energi yang memanusiakan," ujar Anies.

Anies memaparkan lima pilar akselerasi transisi energi dalam upaya mewujudkan energi yang memanusiakan.

Yaitu, tata kelola yang holistik dan berkesimbungan, kolaborasi antar stakeholder, inovasi pendanaan, transisi energi berkeadilan, serta intervensi pada demand dan supply.

"Lima pilar inilah yang perlu menjadi perhatian dalam mewujudkan energi yang memanusiakan. Termasuk yang pernah kami lakukan saat bertugas di Jakarta dalam sistem transportasi melalui program JakLingko," ujar Anies.

Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu menegaskan bahwa isu lingkungan telah menjadi perhatiannya saat menjadi gubernur DKI.

Bahkan di kediamannya menggunakan pembangkit listrik tenaga surya hingga saat ini.

"Kami ingin menyampaikan bahwa komitmen kita pada pembangunan yang ramah lingkungan itu sudah dikerjakan kemarin. Akan terus dikerjakan, dan kita siap menyampaikan ini terus menerus kepada publik," tegas Anies.

Gubernur DKI periode 2017-2022 itu menyatakan akan mendatangi setiap undangan yang membicarakan tentang isu lingkungan.

Termasuk mengerjakannya jika kelak diamanahkan sebagai penentu kebijakan di pusat pemerintahan.

"Ketika ada panggilan untuk menyampaikan gagasan rekam karya, rekam capaian, maka kami siap datang untuk mengirimkan pesan pada semua bahwa lingkungan hidup itu bukan tema untuk pengetahuan, tapi tema untuk dilaksanakan," papar Anies.

Anies tak mau mengomentari hadir dan tidaknya bacapres lain yang menurut panitia juga diundang menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.

Dia juga tak mempersoalkan jika ada pihak-pihak yang menganggap isu lingkungan bukan menjadi agenda utama.

"Tadi saya bilang bahwa dalam ranah kebijakan, masyarakat menilai ini (isu lingkungan) penting, tapi saat pemilu ini bukan agenda utama."

"Tapi bagi kami, ini dianggap penting atau nggak oleh masyarakat luas, bagi kami ini isu penting yang harus diperhatikan," tandasnya Anies.

Elektabilitas Anies Baswedan dan Cak Imin di Jawa Timur

Tren elektabilitas pasangan Bacapres dan Bacawapres Anies Baswedan - Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN) di Jawa Timur dipastikan akan terus meningkat.

Hal ini terlihat dari tren peningkatan elektabilitas Anies Baswedan sebesar 4 persen hanya dalam waktu 7 hari sejak deklarasi pasangan ini pada 2 September 2023.

Kata Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, tren peningkatan elektabilitas Anies sudah terlihat sejak deklarasi pasangan Anies - Cak Imin.

Hal ini, lanjutnya, diafirmasi melalui lembaga survei PRC yang menunjukkan penambahan jumlah pemilih hingga lebih dari 4 persen hanya dalam waktu 7 hari.

"Hanya dalam 7 hari, bertambah lebih dari 4 persen, ini luar biasa. Ini karena masih baru, jadi belum semua warga di Jawa Timur mengetahui atau mendengar ini."

"Misalnya ada beberapa basis NU yang tidak terlalu memperhatikan dinamika politik. Oleh sebab itu, tren ini pasti akan berlanjut terhadap peningkatan elektabilitas pasangan Anies - Cak Imin," jelas Kunto, Senin (18/9/2023).

Berdasarkan hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) dilakukan pada 8-12 September 2023, elektabilitas Anies Baswedan naik sekitar 4,3 persen, dari 14,0 persen pada April 2023 meningkat jadi 18,3 persen pada September 2023.

Lalu, sekitar 33,7 persen pemilih di Jawa Timur menyatakan masih mungkin berubah pilihannya terhadap bakal capres.

Tak hanya elektabilitas, hasil survei PRC juga menunjukkan bahwa popularitas Anies Baswedan di Jawa Timur naik dari 80,4 persen pada April 2023 menjadi 82,0 persen pada September 2023.

Lagi-lagi peningkatan ini hanya terjadi dalam waktu 7 hari sejak deklarasi pasangan Anies - Cak Imin.

"Tidak mengherankan atas hasil survei yang menunjukkan peningkatan popularitas dan elektabilitas Mas Anies di Jawa Timur."

"Tren ini telah terlihat sejak deklarasi Anies - Cak Imin pada 2 September 2023. Suasana dan antusiasme warga Jawa Timur begitu terlihat, khususnya dari kalangan Nahdliyin," kata Kunto.

Ia menambahkan, sejak awal dari berbagai hasil survei menunjukkan pendukung Anies Baswedan di Jawa Timur masih perlu didorong.

Kemudian, dengan deklarasi Cak Imin sebagai bakal cawapres yang akan mendampingi Anies, makin memperkuat keyakinan warga Nahdliyin untuk memilih pasangan ini pada Pilpres 2024.

"Kemudian terlihat sekarang setelah deklarasi Cak Imin sebagai bakal cawapres mendampingi Mas Anies, dukungan dan elektabilitas Mas Anies bertambah."

Kunto proyeksikan ketika memasuki masa kampanye, suara dan dukungan warga Jawa Timur terhadap pasangan Anies - Cak Imin dipastikan akan terus bertambah signifikan.

"Survei ini juga menurut saya bahwa dengan menggandeng Cak Imin sebagai bakal cawapres sudah benar, karena Cak Imin terbukti bisa mengangkat elektabilitas Mas Anies di Jawa Timur."

Hal yang menarik lainnya dari survei ini, mayoritas warga Jawa Timur menilai bahwa Cak Imin mampu mewakili warga Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU) ketika berhasil menang dalam Pilpres 2024.

Berkat Cak Imin

Survei terbaru dirilis Politika Research and Consulting (PRC), Minggu (17/9/2023).

Hasil survei itu cukup mengejutkan karena ada pergeseran dukungan dari warga NU (Nahdlatul Ulama), yang semula kepincut pada Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, kini beralih ke Anies Baswedan.

Menurut survei PRC, elektabilitas Anies Baswedan di Jawa Timur naik setelah dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Pasangan yang disebut AMIN ini elektabilitasnya naik menjadi 18.3 persen.

"Anies Baswedan di bulan April itu di angka 14 persen, kini menjadi 18,3 persen saat kami surveo tanggal 7 September, berarti dalam waktu seminggu sudah ada perubahan di angka 4,3 persen," ungkap Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo.

Menurut Rio, kehadiran Cak Imin sangat luar biasa, dalam tempo seminggu mampu menggerakkan peralihan suara.

Terdapat sebanyak 22 persen pemilih PKB yang mengalihkan dukungan kepada Anies Baswedan.

"Ketika Anies melakukan upaya pengenalan diri kampanye sekali, terlihat di sini ada kenaikan 22,4 persen pemilih PKB itu pindah ke pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin," tutur Rio.

Menurut Rio, sebagian besar responden yang terafiliasi dengan NU di Jawa Timur (Jatim) setuju Cak Imin menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.

Cak Imin juga dianggap mampu mewakili NU dan responden meyakini pasangan AMIN dapat menekan politisasi agama.

Sebesar 54,7 persen responden menyatakan warga NU di Jatim setuju Cak Imin berpasangan dengan Anies.

Sementara ada 25,9 persen yang tidak setuju dan 19,4 persen menjawab tidak tahu.

Kemudian 52,8 responden yakin pasangan AMIN bisa dan mampu mewakilkan warga NU.

"Sebanyak 20,1 persen anggap tidak bisa dan tidak mampu, 27,1 persen tidak tahu," ucap Rio.

Sementara itu 33,1 persen responden yakin pasangan AMIN dapat menekan politisasi agama.

Sedangkan 11,3 persen menjawab sangat tidak yakin, 9,8 tidak yakin, 4,0 persen sangat yakin, dan dan 42,3 persen tidak tahu.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan PRC dengan jumlah responden yang ada dalam sampel adalah sebanyak 1.200 orang.

Responden adalah penduduk berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah (memiliki KTP).

Responden tersebar secara proporsional di 38 Kabupaten/Kota, di 120 desa/kelurahan atau primary sampling unit (PSU).

Adapun tingkat kepercayaan (significant level) survei ini adalah 95 persen dengan margin of error sebesar 2,7 persen.

Wawancara face to face dilakukan pada tanggal 7-12 September 2023.

Hasil survei PCR menunjukan, elektabilitas ketiga capres yaitu Ganjar Pranowo meraih sebesar 40,4 persen, Prabowo Subianto 32,3 persen.

Sedangkan Anies Baswedan meraih 18,3 persen, dan sebanyak sembilan persen responden yang tidak menjawab survei.

Dari hasil survei tersebut elektabilitas Ganjar di Jawa Timur lebih unggul.

Namun turun dibanding dengan dengan hasil survei sebelumnya yakni sebesar 40,8 persen.

Rio juga memaparkan untuk bacapres Prabowo turun sebesar 8,2 persen dari 40,5 persen menjadi 32,3 persen.

Sedangkan Anies di urutan ketiga terdapat kenaikan elektabilitas sebesar 4,3 persen dari 14 persen menjadi 18,3 persen.

PKB Senang

Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid. (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid menyambut baik kenaikan elektabilitas Anies tersebut.

"Yang penting dari hasil (survei) yang saya lihat tadi bahwa Pak Anies Baswedan mengalami tren kenaikan di Jawa Timur," ujar Jazilul dalam rilis survei Politika Research & Consulting (PRC), Minggu (17/9/2023).

Dirinya menilai sosok Muhaimin Iskandar turut memberikan dampak terhadap elektabilitas Anies.

Dirinya meyakini elektabilitas Anies akan terus bertambah dengan sosialisasi yang dilakukan pasangan AMIN.

Sosok Cak Imin sebagai kader Nahdlatul Ulama turut menjadi kunci kenaikan elektabilitas Anies di Jawa Timur.

“Namun, ini kan tentu temporer. Yang jelas bagi masyarakat Jawa Timur, sosok atau figur orang Jawa Timur seperti Pak Muhaimin tentu diinginkan juga."

"Apalagi Pak Muhaimin dari tokoh atau kader Nahdlatul Ulama yang menjadi basis di Jawa Timur,” tutur Jazilul.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

(Wartakotalive.com)

Berita Terkini