"Bang tobat, jangan sirik terus," tulis @la***.
"Kirain cuma iblis yang panas ketika melihat kebaikan mengajak orang untuk sholat, ternyata ada manusia yang kepanasan juga," tulis @sabrawih****.
Sekadar informasi, kemunculan Ganjar Pranowo di iklan azan magrib televisi, menuai sorotan publik di media sosial, Sabtu (9/9/2023).
Video tayangan azan yang beredar di Twitter, @Yom_N_Friends, Jumat (8/9/2023), itu dibuka pemandangan alam Indonesia.
Kemudian Ganjar Pranowo mengenakan baju koko warna putih, peci hitam, dan sarung batik, menyambut jemaah di masjid.
Ganjar selanjutnya ambil wudu, pindak ke angle duduk di saf depan sebagai makmum.
Netizen terbelah. Ada yang menganggap kemunculan Ganjar itu hal lumrah. Ada pula yang mengaitkannya dengan politik identitas.
Tanggapan MUI dan PDIP
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas tidak mempermasalahkan munculnya bacapres PDIP, Ganjar Pranowo muncul di dalam tayangan azan Maghrib di salah satu stasiun televisi nasional.
Anwar justru mempermasalahkan jika Ganjar tidak melakukan sholat padahal seorang Muslim.
"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak sholat maka di situ baru masalah," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (9/9/2023).
Anwar mengatakan jika bacapres lainnya ingin melakukan hal serupa juga diperbolehkan.
"Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," tuturnya.
Sementara Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan munculnya Ganjar dalam tayangan azan Maghrib itu bukanlah politik identitas.
Hasto mengatakan, tayangan tersebut adalah hal positif lantaran dinilainya sebagai ajakan kepada masyarakat agar beribadah lebih giat.