WARTAKOTALIVE.COM, JAGAKARSA- Buntut pemotor lawan arah, 4 RW usulkan contra flow di Jalan Raya Lenteng Agung.Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pemberlakuan skema contra flow itu, dilakukan terlebih ketika pagi hari, pada saat warga sekitar beraktivitas, seperti berangkat kerja dan sekolah.
Ketua RW 08, Taufik Iman Santoso mengatakan, saat jam berangkat sekolah maupun kerja, situasi di Jalan Raya Lenteng Agung penuh sesak.
"Kita sepakat, bersurat ke Pak Lurah, di berlakukan contra flow. Tapi setelah jam anak sekolah, anak-anak sekolah kan sampai jam setengah 7 ya, setengah 7 ke atas itu udah banyak juga warga yang dari mana-mana lawan arah yang mau ke kantor," kata Taufik kepada wartawan, Senin (4/8/2023).
Taufik juga mengatakan, pemberlakuan contra flow itu, dilakukan di beberapa titik, yang dinilai menjadi penyebab para pengendara motor melawan arah.
Baca juga: Banyak Pemotor Lawan Arah, Empat RW di Lenteng Agung Minta Pemprov Buat Skema Contra Flow
Seperti di depan Jalan Gardu hingga di depan Halte Wijaya Kusuma, tempat di mana sebelumnya terjadi kecelakaan karena motor melawan arah.
"Saya usulkan dari (Jalan) Gardu, karena kan titik masuknya dari sana, titik masuk dari (Jalan) Gardu itu kan perbatasan, dari (Jalan) Gardu itu kan ada SMA 109, juga itu saya bilang 16 sekolah termasuk sekolah itu. Nah dari sana sampai ini ujung yang kemarin terjadi kejadian (tabrakan)," ujar dia.
Lebih lanjut, selain contra flow, Taufik juga mengusulkan agar Jalan Raya Lenteng Agung dibuat dua jalur, agar tak ada lagi pemotor yang lawan arah.
"Kita lihat situasi di pagi hari dulu yang crowded (penuh sesak) sekali. Bahkan kalau bisa diizinkan ya, yaudah aja dijadikan dua arah sekalian. Ini kan jalur paling 2 kilometer dijadikan aja dua arah khususnya," ujar dia.
Diketahui sebelumnya, sebanyak empat RW di Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan minta pemerintah untuk menerapkan skema contra flow di sekitar lokasi kecelakaan pemotor yang lawan arah.
Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan, Bernard Octavianus Pasaribu mengaku telah menerima surat dari empat RW tersebut, agar penerapan contra flow segera diberlakukan.
"Ya memang benar ada 4 RW di kelurahan Lenteng Agung (RW 7,8,9,10) yang mengajukan contra flow di jalan LA (Lenteng Agung) Timur Lama," kata dia saat dihubung, Sabtu (2/9/2023).
Menurut Bernard, pengajuan surat itu dilakukan lantaran masih banyak pengendara motor, yang melawan arah di sekitar TKP kecelakaan, khususnya pada pagi hari.
"Karena banyaknya pengendara roda dua yang melawan arah khususnya di pagi hari. (Pengajuan) bersamaan dalam satu surat karena ada forum RWnya," ungkap dia.
Bernard menuturkan, surat yang telah diajukan kepada pihaknya pada beberapa hari lalu itu, akan segera dikaji bersama pihak terkait.