Sebelumnya hubungan Partai Nasdem dan Demokrat di dalam koalisi Pilpres kerap naik turun.
Baca juga: Stres di NasDem, Hillary Brigitta Lasut Jadi Caleg Demokrat, Ahmad Ali: Punya Dua KTA itu
Beberapa bulan lalu misalnya, Partai Nasdem pernah menyebut Partai Demokrat akan mendapatkan dosa dan kutukan apabila berkhianat dengan janji pengusungan Anies Baswedan sebagai Capres.
Hal itu diungkapkan Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choirie atau Gus Choi menanggapi rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP.
Dikutip dari Tribunnews.com, Gus Choi mengatakan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) masih solid dalam mengusung Anies Baswedan sebagai Capres.
Namun, NasDem yakin iman Partai Demokrat akan kuat untuk mengusung Anies Baswedan di Pilpres.
"Tapi NasDem percaya sama Demokrat. Iman Demokrat tetap kuat bersama koalisi perubahan. NasDem tidak pernah takut dikhianati," kata Gus Choi kepada wartawan, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Gus Wafi Katakan Banyak yang Ganggu Anies Baswedan Maju Capres 2024: Perlu Kita Doakan
Lebih lanjut, Ia menambahkan partainya juga tidak masalah jika nantinya dikhianati oleh Demokrat. Sebab, pihak yang berkhianat nantinya akan mendapatkan dosa dan kutukan.
Ada Kubu Lain yang Diuntungkan
Di sisi lain, hubungan dua kawan koalisi Jokowi, PDI Perjuangan dan Gerindra memanas jelang Pilpres 2024 mendatang.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan ada pihak lain yang diuntungkan dari memanasnya Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi PDI Perjuangan.
Menurutnya, setiap koalisi mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dinamika setiap koalisi juga berbeda-beda.
"Mungkin kubunya Anies (Anies Baswedan). Biasanya gitu kalau ada pihak lain yang bertarung, ada pihak lain yang tepuk tangan," ucap Ujang, Selasa (22/8/2023).
BERITA VIDEO: Tiba-tiba Demokrat Sebut Ada Satu Partai Pengusung Anies Baswedan Berkhianat
Menurut Ujang, kubu PDIP gerah pasca politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menyatakan dukungan terhadap bakal calon presiden (bacapres) KKIR Prabowo Subianto.
Sehingga, PDIP seringkali mengkritisi Presiden Joko Widodo dan Prabowo.