Pilpres 2024

PDIP: Bergabungnya Budiman Sudjatmiko ke Prabowo Subianto Upaya Keroyok Ganjar Pranowo

Editor: Desy Selviany
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan sambutan pada acara Upacara HUT ke 78 RI di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023). Upacara dimulai dengan kirab marching band, penari, dan para kader yang mengenakan pakaian adat dari daerah nusantara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bergabungnya kader PDIP Budiman Sudjatmiko ke Bakal Capres Prabowo Subianto disebut sebagai upaya pengeroyokan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan merapatnya kader PDIP ke Prabowo Subianto sama saja dengan upaya pengeroyokan terhadap Ganjar Pranowo.

Hasto menyebut bahwa pihak lawan telah melakukan bujuk rayu kekuasaan untuk mengeroyok Ganjar Pranowo.

Menurutnya hal itu tidak etis dan sama saja dengan gaya penjajah yang mengadu domba yakni politik devide at impera.

Hal itu diungkapkan Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur, Minggu (20/8/2023) seperti dikutip Tribunnews.com.

Meski begitu kata Hasto dengan melakukan politik devide et impera hal itu menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak lawan.

“Meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," sambung Hasto.

Hasto juga memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan di Provinsi Jawa Tengah.

Hasto menerangkan tindakan yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.

Tindakan seperti ini justru akan membuat semangat kader Banteng semakin bergelora. Kejadian yang mirip pernah terjadi ketika Pemilu 2019 lalu.

Baca juga: Dukung Prabowo Subianto, Budiman Sudjatmiko dan Effendi Simbolon Didepak Dari Daftar Caleg PDIP

Diketahui, Budiman mendeklarasikan relawan Prabowo Subianto yakni Prabowo-Budiman (Prabu) di Semarang, pada Jumat (18/82023) lalu.

Sementara itu, Budiman juga mengungkapkan, bahwa secara informal, dirinya ternyata pernah dipanggil oleh DPP PDIP setelah menyatakan dukungannya untuk Prabowo.

Namun demikian, belum ada surat resmi berisi sanksi yang dia terima sejauh ini. Budiman pun mengaku siap menerima sanksi dari PDIP.

"Namun jika misalnya yang saya katakan, yang saya lakukan salah keliru, ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih,"kata Budiman.

Halaman
12

Berita Terkini