Momen ini terjadi ketika mereka mengunjungi fasilitas produksi munisi Pindad di Malang, Jawa Timur, Senin (24/7/2023).
Jokowi dan Iriana berada di kursi baris kedua, sedangkan Erick ada di bangku penumpang depan. Mereka menaiki Maung saat menuju gudang munisi.
KIB bubar
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Romy menanggapi deklarasi dukungan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) kepada bacapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Deklarasi dukungan itu dilakukan di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
Namun, diketahui PAN dan Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sedangkan, PPP telah mendukung Ganjar Pranowo.
Dengan demikian, Romy mengatakan dengan tegas bahwa KIB otomatis bubar secara politik.
"Saya pernah bilang dalam banyak kesempatan bahwa KIB auto bubar kalau kemudian pilihan calon presiden dari tiga anggota partai koalisi ini berbeda. Hari ini PAN dan Golkar telah melabuhkan pilihan ke Prabowo, dan jauh hari sebelumnya, PPP telah melabuhkan pilihannya ke Mas Ganjar," kata Romy di Rumah Aspirasi Ganjar, Jakarta Pusat, Minggu (14/8/2023).
Baca juga: Polstat Sebut Prabowo Raih Simpati Publik Karena Dinilai Berakhlak dan Tak Mainkan Fitnah
"Dengan deklarasi PAN dan Golkar hari ini sekaligus me-auto bubarkan KIB secara politik. Apakah nanti kemudian akan meresmikan pembubarannya, nanti kami kembalikan ke para ketua umum," ujar Romy.
Sementara itu, Romy juga mengaku tidak terkejut dengan keputusan dari Golkar dan PAN.
Romy sudah menduga PAN akan bergerak ke mana Erick Thohir berlabuh.
"Kami tak terkejut, karena dukungan PAN kan konsekuensi kemungkinan Pak Erick akan digandeng Pak Prabowo. Jadi sudah lama kita prediksi kalau PAN akan melabuhkan pilihan di mana Pak Erick berlabuh," jelas Romy.
Kemudian dengan Golkar, menurut Romy, memiliki hubungan erat dengan Prabowo yang pernah menjadi kader Golkar.
"Kalau Golkar, memang sayup-sayup ini sudah kita dengar akan ke Pak Prabowo, karena memang secara chemistry, Golkar lebih dekat dengan Gerindra. Mengingat Pak Prabowo dulunya juga kader Golkar. Golkar juga didirikan almarhum Pak Harto yang juga pernah jadi mertua Pak Prabowo," pungkas Romy.
Baca juga: Komit Lanjutkan Program Jokowi, Prabowo Subianto Disebut Sebagai Capres dengan Elektabilitas Terkuat