Herzaky menerangkan bahwa perihal koalisi dirinya menganggap hal tersebut akan berjalan dengan sendirinya.
"Biarkan proses koalisi berjalan dengan alamiah. Kita berikan sebanyak mungkin alternatif terbaik calon pemimpin nasional kepada rakyat Indonesia. Inilah tugas penting parpol di Pilpres 2024," terang Herzaky.
Diketahui, Partai Demokrat bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Baca juga: Kata PDIP Soal Isu Jokowi Main Dua Kaki: Prabowo Subianto Itu Pembantu Presiden
Adapun koalisi Partai Demokrat sudah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pilpres 2024.
Sosok Cawapres
Di sisi lain, Prabowo Subianto baru mendapatkan dukungan dari Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) di Pilpres 2024.
Setelah mendapat dukungan dari Golkar dan PAN, Prabowo mengatakan bahwa soal cawapres pendamping dirinya sudah sepakat, nantinya akan terus berdiskusi.
"Pembicaraan soal cawapres kian sudah sepakat kita akan terus berdiskusi, bermusyawarah untuk mencari calon terbaik yang bisa diterima keempat partai ini," kata Prabowo.
"Setelah bergabung, tentunya kami akan menganggap bahwa semua partai yang sekarang di koalisi politik ini adalah sahabat, saudara yang satu bagian, satu tim. Kami akan selesaikan masalah itu sebagai satu tim," ujar Prabowo.
Jokowi Tidak Intervensi
Selain itu, Prabowo menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghormati indepensi dan hak setiap partai politik (parpol).
Prabowo menilai bahwa Presiden Jokowi tidak lakukan intervensi dari deklarasi yang dilakukan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo sebagai bacapres di Pilpres 2024.
Deklarasi dilakukan di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).
"Pak Jokowi orang yang sangat demokratis. Jadi, beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap partai politik, saya kira itu yang harus saya tegaskan," kata Prabowo.