Meski demikian, Upi menceritakan suaminya giat bekerja sebagai pekerja lepas.
Pekerjaan sehari-harinya buruh harian lepas, ngerjain apa aja mau dia, karena di organisasi Partai Perindo berhubung belum ada kerjaan sehari-harinya ngurusin di partai aja," ujarnya.
Baca juga: Terungkap, Korban Tewas Disiksa 4 Sekuriti Ancol Ternyata Ketua DPC Partai Perindo Pademangan
Tak Ada Permintaan Maaf dari Pelaku
Sebelumnya, Upi sempat menemui pelaku penganiayaan suaminya di Polsek Pademangan, Jakarta Utara saat pemeriksaan.
Nahasnya, tak ada kata permintaan maaf keluar dari para pelaku saat bertemu dengan Upi selaku istri korban.
"Saya ngomong ke dia kok bisa sampai segitunya Pak pukuli suami saya, itu pun suami saya belum jelas salah," ungkapnya.
Upi menyayangkan perlakuan semena-mena pelaku lantaran menganiaya suaminya dengan kejam hingga meninggal.
"Jadi suami saya dipukul pakai bambu sampai bambunya patah-patah, dipukul pakai kawat, sampai ada tetesan bakaran plastik di badannya," pungkasnya.
Reaksi Pengelola Ancol
Humas Ancol Ariyadi Eko Nugroho membenarkan telah terjadi kasus penganiayaan hingga menewaskan korban di area Ancol Taman Impian.
Meski demikian, empat pelaku yang bertugas sebagai sekuriti tersebut bukan karyawan Ancol hanya dipekerjakan sebagai tenaga ahli daya.
"Jadi untuk para oknum ini bukanlah karyawan Ancol akan tetapi merupakan tenaga ahli daya atau outsourcing petugas keamanan," kata Eko saat ditemui di Mapolsek Pademangan, Senin (31/7/2023) malam.
"Jadi memang terkait insiden ini, kami tidak membenarkan segala tindakan yang dilakukan oleh para oknum petugas yang merupakan tenaga ahli daya atau outsourcing tersebut," sambungnya.
Eko pun menyayangkan terjadinya kasus penganiayaan di area Ancol dan berjanji akan mengevaluasi Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga keamanan.
Selain itu, Eko mewakili Ancol juga mengungkapkan permohonan maaf kepada keluarga korban.