Tak hanya itu, pemimpin mendatang juga kata dia harus bisa mencegah masalah-masalah berkepanjangan yang ada di Indonesia.
Termasuk di antaranya masalah kesehatan, seperti stunting, hingga kemiskinan.
"Aktiva negara tapi kita kemudian tidak mampu mengoptimalkan itu menjadi sesuatu yang bermanfaat, tidak ada lagi yang kemudian kita stunting, kemiskinan, dan seterusnya," ucapnya.
Atas pernyataannya itu, lantas Effendi mengungkapkan bahwa sosok yang layak untuk memimpin itu adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Nah tadi saya kira kita bisa membaca lah, secara jujur, secara objektif saya melihat figur itu ada di Pak Prabowo," ucapnya.
Prediksi PRD
Sekjen Partai Rakyat Demokratik (PRD) Periode 1996-2022 Petrus Hariyanto yang juga tergabung dalam Forum Rakyat Demokratik (FRD) meyakini Budiman Sudjatmiko ingin satu barisan dengan Prabowo Subianto.
Adapun satu barisan tersebut terkait dengan dukungan untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Saya melihat jelas-jelas bawa Budiman ingin bersama satu barisan dengan Prabowo. Satu barisan di dalam konteks Pilpres 2024. Jadi pilihan Budiman adalah Prabowo berbeda dengan pilihan partainya," kata Petrus pada konferensi pers Mantan Aktivis PRD Kecam Politisi yang Lupa Sejarah di kantor LBHI, Jakarta Pusat, Kamis (27/7/2023).
Kemudian Petrus menyingung soal Prabowo Subianto berkaitan sangat erat soal penculikan aktivis di masa lalu.
"Itu bagi kita bukan karena di sini kami mempunyai pilihan, tidak. Tapi kenapa kok memilihnya Prabowo, karena Prabowo punya kaitan sangat erat dengan kasus penculikan aktivis, bukan hanya PRD semata, tetapi masih ada 13 yang belum dikembalikan," jelasnya.
Petrus kemudian menyebutkan bahwa penculikan aktivis di masa lalu bukanlah cerita fiksi.
"Ini bukan fiksi (Penculikan aktivis), Prabowo Subianto waktu itu Letnan Jenderal. Yang mana dia dikeluarkan oleh institusi ABRI karena bertanggung jawab atas kasus penculikan dengan tim mawarnya," kata Petrus.
"Sayangnya Dewan Kehormatan Perwira secara eksplisit di media mengatakan Prabowo adalah menantu Soeharto," sambungnya.
Petrus melanjutkan sehingga jalan tengahnya hanya dikeluarkan dipecat secara tidak hormat dari kemiliteran.