Prostitusi Online

Pelanggan Minta Servis Aneh, Cewek Open BO Menolak, Panggil Pacar dan Teman Langsung Dikeroyok

Editor: Valentino Verry
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, menceritakan kronologi cewek open BO yang menolak permintaan aneh dari pelanggan, dan berakhir pada pengeroyokan.

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Wanita muda berinisial LSN menerjuni dunia prostitusi online, namun dia tak total dalam servis.

Sebagai cewek open BO seharusnya LSN mengetahui konsekuensi karena berprofesi sebagai PSK (pekerja seks komersial).

Sebagai penyedia jasa seks, LSN harus memenuhi permintaan pelanggan.

Hal ini lah yang melatar belakangi JK (25), pelanggan yang menjadi korban pengeroyokan dari pacar LSN beserta teman-temannya.

Kronologi

Menurut Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Twedi Aditya Bennyahdi, JK adalah warga Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.

Peristiwa terjadi pada 22 Mei 2023 sekitar pukul 23.30 WIB di rumah kontrakan Kampung Kandang RT 001 RW 005, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

"Berawal dari korban melakukan pemesanan open BO melalui MiChat, bertemu dengan wanita berinisial LSN di kontrakan yang menjadi TKP," kata Twedi, Senin (24/7/2023).

Baca juga: MIRIS, Masih SD, Tiga Bocil di Sukabumi Nekat Curi Duit dan Emas karena Kecanduan Sewa Cewek Open BO

Di aplikasi MiChat, korban dengan cewek open BO berinisial LSN sepakat dengan harga yang sudah ditentukan untuk berhubungan seks.

Setibanya di TKP, korban ternyata meminta hal lain di luar kesepakatan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

"Kalau di open BO di situ sudah ada perjanjian tidak boleh atau minta hal yang ditentukan di open BO, ternyata pada saat bertemu korban ini meminta yang lebih," ucapnya.

Hal ini memantik keributan, cewek open BO ternyata tidak sendiri di dalam rumah kontrakan tiga petak yang menjadi tempat prostitusi.

Baca juga: Pemuda Ngaku Dibegal di BKT Padahal Korban Cewek Open BO, Ditahan Polrestro Jakarta Timur

Di dalam, ternyata ada kekasihnya berinisial DNG dan keempat teman-temannya. Mereka langsung ke ruangan depan dan menganiaya korban.

"DNG datang bersama dengan teman-temannya, itu semua melakukan kekerasan terhadap korban, selain melakukan kekerasan mereka juga mengambil handphone milik korban," ujarnya.

Setelah dianiaya, korban lalu dibuang di Jalan Kampung Tenggilis, Lambangsari Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Halaman
12

Berita Terkini