WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Merasa sudah berada jalan buntu lantaran tak kunjung dapat penghasilan, pasangan suami istri berinisial VA (27) dan P (32) nekat mencuri satu unit sepeda motor milik tetangganya sendiri, di Jalan Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (3/7/2023).
Keduanya mengaku melakukan hal itu lantaran tak punya biaya untuk pengobatan anak sang istri siri yang terkena epilepsi.
"Posisi lagi enggak kerja, lagi butuh duit buat beli obat, buat istri anaknya sakit," ujar tersangka VA saat ditemui di Mapolsek Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (11/7/2023).
Dari pengakuan VA, dirinya dan sang istri membutuhkan biaya sekitar Rp 2 juta.
Kendati begitu, VA mengaku baru sekali melakukan aksi kejahatan tersebut lantaran benar-benar terdesak.
"Baru sekali ini karena udah lama enggak kerja, sebelumnya dagang cilok," kata dia.
Sementara itu, Kapolsek Palmerah Kompol Dodi Abdulrohim mengatakan, pencurian sepeda motor tersebut bermula ketika P yang merupakan istri siri VA meminjam motor tetangganya yang berjarak 10 rumah dari tempat tinggalnya.
Baca juga: Disaksikan Menkes, Guru Besar FKUI Ungkap Paradigma Baru Tangani Kasus Epilepsi pada Anak
"Modus yang dilakukan adalah pada saat P istri sirinya meminjam motor korban. Kemudian setelah meminjam, istrinya ini sengaja menduplikatkan kunci motor itu," ujar Dodi dalam jumpa pers di Mapolsek Palmerah, Selasa (11/7/2023).
Rupanya, saat meminjam motor tersebut, P menduplikat kunci motor korban.
Di mana kunci duplikat itu nantinya akan ia berikan kepada suaminya VA untuk keperluan eksekusi.
Adapun kunci duplikat tersebut, diambil VA dari tangan istrinya sekira pukul 03.30 WIB bersama temannya berinisial FEB.
Baca juga: Maling Motor di Muara Gembong Bikin Susah Warga, Habis Curi Motor Malah Tewas Tenggelam Waktu Kabur
"Setelah kunci diberikan kepada saudara FEB, lalu P dan FEB langsung menuju tempat motor diparkir. Setelah berhasil motor diambil oleh FEB, lalu dibawa kabur oleh VA," jelas Dodi.
Dodi menyampaikan, pelaku sempat menjual sepeda motor hasil curian itu melalui akun Facebook dengan sistem cash on delivery (COD).
Di mana, Calon pembeli dan pelaku sepakat bertemu di kawasan Condet, Jakarta Timur.
"Dia COD, (motor) dijual Rp 3,5 juta uangnya dibagi-bagi. Yang cowoknya megang Rp 3 juta, dikasih ke istrinya Rp 500.000," jelas Dodi.