Dirujuknya pria berusia 27 tahun tersebut, lantaran memerlukan penanganan intensif dari dokter spesialis bedah digestif dan dokter spesialis kardiovaskuler.
Pasalnya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang tempat Fajri dirawat awalnya tidak memiliki dua dokter spesialis tersebut.
Direktur Utama RSUD Kota Tangerang, dr Taty Damayanty mengatakan, dua dokter spesialis tersebut diperlukan untuk melakukan penanganan terhadap tubuh Fajri yang memiliki berat berlebih
"Berdasarkan rencana diskusi tim dokter yang menangani, Fajri membutuhkan bedah digestif, kardiovaskuler, sama konsultan anestesi, karena RSUD Kota Tangerang belum ada, makanya kami merencanakan agar dirujuk ke RSCM," ujar dr. Taty Damayanty kepada awak media.
"Untuk penurunan berat badan Fajri ini kami memerlukan bedah vaskuler karena kita lihat kakinya yang besar," imbuhnya.
"Sehingga membutuhkan dokter-dokter yang mengerti tentang pembuluh darah, kemudian dibutuhkan juga konsultasi anestesi, nah ada dua dokter spesialis yang kita tidak miliki tadi itu," paparnya.Lebih lanjut Taty memastikan, berat bedan Muhammad Fajri tersebut seberat 280 kilogram.
Sementara itu, sejak menjalani perawatan insentif pada Rabu (7/6/2023) lalu, kondisi kesehatan Fajri terus berangsur membaik.
Meskipun belum dapat melakukan aktivitas banyak, namun demikian Fajri kini disebut telah berpindah posisi dari hanya berbaring, kini telah dapat duduk.
"Alhamdulillah Fajri masih dalam keadaan sadar dan dapat diajak berbicara dan sekarang dia sudah bisa duduk, meskipun masih harus dibantu dan disanggah pakai bantal," katanya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News