WARTAKOTALIVE.COM - Pemerintah pusat dan daerah terus melakukan berupaya melakukan percepatan penurunan angka stunting.
Kali ini Kemenko PMK, BKKBN RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersinergi turunkan angka stunting, melalui program Gerakan Semesta Mencegah Stunting.
Sinergi Gerakan Semesta Mencegah Stunting di Jawa Tengah dimulai di Kabupaten Grobogan.
Sekaligus sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Bangga Kencana yang digelar di Gedung Serbaguna Dewi Sri, Kabupaten Grobogan pada Selasa (23/5/2023).
Turut hadir dalam acara itu, PMK Muhadjir Effendy.
Selain itu juga ada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo.
Bahkan turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto dan Bupati Grobogan Sri Sumarni.
Ganjar Pranowo mengatakan, kasus stunting dapat dicegah sedini mungkin sejak dari usia belasan.
Khususnya bagi remaja putri yang akan menikah, asupan gizi hingga ukuran anggota tubuh tertentu mesti diperhatikan.
"Arahan Pak Menko tadi kita tarik dari yang paling bawah, remaja putri jangan menikah dini. Remaja putri itu kalau tidak menikah dini, maka insyaallah mencegah potensi stunting. Remaja putri juga perlu diperhatikan, biasanya perlu vitamin penambah darah," ujar Ganjar.
Diketahui, berdasarkan perhitungan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM), dalam kurun waktu 5 tahun, Ganjar Pranowo berhasil menurunkan angka stunting di Jawa Tengah.
Pada tahun 2018, stunting Jawa Tengah berada di angka 24,4 persen, tahun 2019 di angka 18,3 persen.
Lalu, tahun 2020 turun lagi jadi 14,5 persen, hingga tahun 2021 jadi 12,8 persen.
Terakhir tahun 2022, angka stunting Jawa Tengah berada di angka 11,9 persen.
Berdasarkan persentase itu, Ganjar Pranowo sukses turunkan stunting di Jawa Tengah sebesar 51 persen sejak tahun 2018.