Hasto mengatakan, kerjasama ini akan kokoh guna memperkuat sistem presidensial dalam sistem kepartaian yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Baca juga: Ganjar Pranowo Disambut Ribuan Ulama dan Warga Lebak, Teriakan "Ganjar Presiden" Menggema
Dia menyebutkan rekam jejak PPP memiliki kesesuaian historis dengan PDI Perjuangan.
Keduanya selama masa Orde Baru menjadi representasi Partai tertindas sehingga terbangun emotional bonding di antara kedua Partai dalam suatu hubungan yang unik, yang disatukan oleh perasaan senasib sepenanggungan.
"Sehingga diyakini kerja sama dengan PPP sangat positif, dan semakin memperkuat energi kemenangan Pilpres 2024. Seluruh kerjasama Partai Politik dilakukan melalui komunikasi Partai dengan Partai," ujar Hasto.
Pria asal Yogyakarta ini mengatakan terkait kerja sama politik, modal pertama adalah dengan Parpol di Pemerintahan Presiden Jokowi-KH Maruf Amin, kecuali Parpol yang sudah mendeklarasikan capresnya sendiri.
"Kedua, menempatkan aspek ideologi kebangsaan-kerakyatan, kesejarahan, kultur, serta kesesuaian agenda masa depan. Ketiga, tidak bisa dipungkiri bahwa kerjasama juga memperkuat aspek elektoral Capres," papar Hasto.
Sehingga, lanjut Hasto, ditinjau dari aspek elektoral, kerjasama dengan PPP akan memperluas basis pemilih dan mencerminkan gambaran Indonesia.