WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Masyarakat yang ingin mudik Lebaran menggunakan kereta api (KA) tak perlu khawatir, karena tiket masih tersedia.
Manajemen PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat penjualan tiket KA jarak jauh pada masa angkutan lebaran 2023 sebanyak 1.597.028 tiket per Sabtu (8/4/2023).
Menurut VP Public Relations KAI Joni Martinus, itu setara 52 persen dari total keseluruhan tiket yang disediakan.
Oleh karena itu, manajemen PT KAI masih terus menjual tiket untuk mudik ke sejumlah daerah.
"Berdasarkan pantauan pada Sabtu, 8 April 2023 pukul 08.30, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual untuk keberangkatan di masa Angkutan Lebaran 2023 adalah 1.597.028 tiket atau 52 persen dari total keseluruhan tiket," katanya.
Adapun untuk periode sebelum Lebaran, didominasi oleh penumpang dari arah Barat (Jakarta / Bandung) menuju arah Timur (Jawa Tengah dan Jawa Timur).
"Untuk periode setelah Lebaran, didominasi oleh penumpang dari arah Timur (Jawa Tengah / Jawa Timur) menuju arah Barat (Jakarta / Bandung)," tuturnya.
Baca juga: Sejumlah Titik Kemacetan di Jakarta saat Mudik Lebaran 2023 Sudah Dipetakan Polda Metro Jaya
Sementara berdasarkan tanggal keberangkatan KA, Joni mencatat yang menjadi favorit dipesan yaitu 24 April 2023 sebanyak 82 persen.
Tanggal 25 April 2023 sebanyak, 81 persen dan tanggal 20 April 2023 sebanyak 79 persen.
"KAI berharap masyarakat dapat merencanakan perjalanannya dengan baik karena tiket KA masa Angkutan Lebaran masih cukup banyak tersedia," ucapnya.
Berikut adalah 10 perjalanan KA yang paling favorit:
Baca juga: Dishub DKI Prediksi 18 juta Warga Mudik Lebaran dengan Perkiraan Puncaknya 16 April
1. KA Airlangga (Pasar Senen - Surabaya Pasarturi pp) = 100 persen.
2. KA Pasundan Tambahan (Kiaracondong - Surabaya Gubeng pp) = 100 persen.
3. KA Sri Tanjung (Lempuyangan - Ketapang pp) = 100 persen.
4. KA Kahuripan (Kiaracondong - Blitar pp) = 100 persen.
5. KA Rajabasa (Kertapati - Tanjungkarang pp) = 100 persen.
6. KA Bengawan (Pasar Senen - Purwosari pp) = 100 persen.
Baca juga: Empat Perusahaan BUMN Jamin Mudik Lebaran, ini Kesiapan Garuda Indonesia, KAI, Pelni dan Jasa Marga
7. KA Probowangi (Surabaya Gubeng - Ketapang pp) = 100 persen.
8. KA Bukit Serelo (Kertapati - Lubuklinggau pp) = 100 persen.
9. KA Tawang Alun (Malang Kota Lama - Ketapang pp) = 89,62 persen.
10. KA Pasundan (Kiaracondong - Surabaya Gubeng pp) = 88,04 persen.
Permintaan APINDO
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menyarankan pemerintah agar mengevaluasi ulang aturan pembatasan perlintasan angkutan logistik karena akan berdampak pada pasokan barang konsumsi serta mengganggu kegiatan perdagangan.
Pengurus Bidang Kebijakan Publik Apindo, Lucia Karina mengatakan pemerintah perlu mengkaji kembali keputusan pembatasan tersebut untuk menghindari potensi kelangkaan produk konsumsi yang diperlukan masyarakat.
"Salah satu sektor terdampak dari aturan tersebut adalah pasokan air minum dalam kemasan dan data dari asosiasi air minum mencatat bahwa hampir 80 persen pasokan produk AMDK berada di Pulau Jawa," kata Lucia Karina di Jakarta, Jumat (7/4/2023).
Aturan pembatasan dimaksud berpotensi mengurangi pelayanan AMDK sehingga mengancam ketersediaan barang di daerah yang dikhawatirkan memicu meningkatkan harga jual AMDK di tengah masyarakat terlebih saat momen lebaran.
"Ini pernah terjadi beberapa tahun lalu saat pelarangan diberlakukan, akibatnya toko-toko diserbu masyarakat dan harga pun melejit naik," katanya.
Selain air minum, sektor lain yang juga terdampak adalah ekspor impor.
Karina menjelaskan, industri ekspor dan impor sangat bergantung pada jadwal pengiriman atau shipping schedule.
Dia mengatakan, pembatasan selama 2 pekan karena tidak boleh melintas selama periode mudik lebaran akan mengganggu penjadwalan tersebut.
Dampaknya adalah penumpukan di pelabuhan ataupun di pabrik.
"Dari sisi commercial, berpotensi kehilangan customer ekspor. Penumpukan di pelabuhan dapat membuat perusahaan terkena biaya denda dan sewa gudang di pelabuhan buat yang impor," katanya.
Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia (ASPADIN) mengingatkan ancaman kelangkaan air minum apabila peraturan diterbitkan tanpa pertimbangan matang.
ASPADIN mengungkapkan bahwa gudang pabrik produsen hanya mampu menampung produksi AMDK untuk dua hari saja sehingga pabrik hanya bisa berhenti beroperasi selama kurun waktu tersebut.
Artinya, apabila perlintasan atau produksi dihentikan lebih dari dua hari maka akan terjadi kelangkaan pasokan barang.
Meskipun kalau pada akhirnya diperbolehkan melintas namun dibatasi dengan maksimal dua sumbu roda hanya akan menimbulkan masalah serupa.
Artinya, pasokan akan tetap terjadi kelangkaan karena terbatasnya daya angkut logistik ke konsumen.
Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo menilai seharusnya pemerintah membuat kebijakan berbasis data terkait pelarangan tersebut. Data digunakan sebagai basis untuk merumuskan kebijakan.
"Jadi pemerintah nggak asal ngarang kebijakan tapi mereka punya data sehingga angkutan lebaran lancar dan kepentingan industri terakomodir," katanya.
Kebijakan yang berbasis data tersebut dilakukan dengan menghitung daya tampung, permintaan, kebutuhan hingga waktu distribusi barang, apalagi makanan dan minuman yang bersifat esensial.
Dasar keputusan yang akurat dapat membuat kebijakan antisipatif yang dapat mengakomodir seluruh masyarakat.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan mengatur pembatasan operasional kendaraan barang selama periode angkutan mudik Lebaran 2023.
Aturan ini tertuang dalam surat Keputusan Bersama Nomor: KP-DRJD 2616 Tahun 2023, SKB/48/IV/2023, 05/PKS/Db/2023 Tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan Serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran Tahun 2023/1444 Hijriah.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News