Pengamat Prediksi PDIP akan Setuju jika Ganjar-Prabowo Sebagai Capres Cawapres
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan koalisi PDIP dan Gerindra mungkin terwujud jika satu hal.
Jika saat ini muncul wacana menduetkan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai capres dan cawapres, hal itu sulit terealisasi.
Menurut Umam, lain halnya jika itu dibalik, yakni Ganjar Pranowo sebagai capres, dan Prabowo Subianto mengalah sebagai cawapres.
“Karena itu, proposal Ganjar-Prabowo akan menjadi lebih rasional ketimbang Prabowo-Ganjar,” ucap Umam dikutip dari Kompas.com, Jumat (17/3/2023).
Menurut Umam, duet Ganjar-Prabowo cukup rasional karena elektabilitas PDIP lebih tinggi dari Gerindra, begitu juga dengan elektabilitas Ganjar yang melamapaui Prabowo.
Jika pun skema demikian yang ditawarkan, Umam menduga, Gerindra dan Prabowo tak akan keberatan.
Umam mengambil contoh Pilpres 2019, Prabowo menerima tawaran untuk menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo, setelah kalah bertarung.
“Jika posisi Menteri Pertahanan saja ia terima, tentu posisi cawapres akan jauh lebih menggiurkan jika memiliki potensi kemenangan yang lebih besar,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.
Namun demikian, wacana menjodohkan kedua tokoh tersebut diyakini perlu pembahasan panjang untuk mengakomodir kepentingan Gerindra dan PDIP.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tak sepakat wacana duet Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Cak Imin menanyakan partai politik (parpol) yang akan mengusung apabila duet Prabowo-Ganjar terjadi.
"Partai apa yang mengusung? Yang mengusung partai apa? Sampai sekarang belum ada partai yang mengusung," katanya Cak Imin di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta, Kamis (16/3/2023).
Dia menegaskan, jika sesuai hasil Muktamar, PKB sudah jelas memutuskan untuk mengusung dirinya.