Apalagi, T selaku pihak yang dibocengi oleh KP tak bersedia memberikan keterangan kepada penyidik.
"Pihak yang dibonceng oleh KP tidak mau diperiksa. Hingga saat ini pihak keluarga VR tidak mengetahui alasannya mengapa pihak yang dibonceng KP tersebut tidak kooperatif."
"Hal ini kami duga bisa saja dapat menghambat proses penyidikan. Kami masih menunggu sikap pihak kepolisan terkait hal ini," kata Feynita.
Feynita mengaku pihaknya sudah menyerahkan beberapa dokumen lain terkait dengan kegiatan KP yang tak wajar bagi anak usia 15 tahun.
Salah satunya yakni akun media sosial KP yang memperlihatkannya dengan motor Yamaha R25.
Menurut Feynita, KP sudah mulai memposting tentang motor dan aktivitas berkendara sejak 11 September 2022.
"Apabila memang akun instagram ini benar dikelola atau dimiliki atau memuat tentang KP, maka Kami menduga bukan kali pertama KP mengendarai motor meski pun masih berusia 15 tahun," kata dia.
Selain itu, Feynita juga mengaku menyerahkan link sebuah kanal YouTube diduga milik orang tua KP.
Kanal ini memuat beberapa konten berkendara motor berkecepatan tinggi.
Atas dasar itu, Feynita menduga ada peranan orang tua yang turut mempengaruhi perilaku mengendarai motor dengan kecepatan tinggi oleh KP.
"Kami memohon pihak kepolisian mendalami juga perihal peranan beberapa pihak serta pertanggungjawaban hukum pidana yang dimungkinkan sehubungan dengan dugaan ini atau setidaknya hal-hal yang memberatkan," kata Feynita.
Dalam kesempatan ini Feynita turut menceritakan kronologi kejadian.
Saat itu, VR yang tengah memboncengi M hendak menyebrang menuju Jalan Mayjend Sutoyo, Semarang.
Namun tiba-tiba kendaraan Jupiter Z yang dia bawa ditabrak dari arah samping oleh KP yang memboncengi T.
"Berdasarkan rekaman CCTV tampak VR dan M sedang berboncengan dari arah jalan Brumbungan kemudian menyebrang ke ruas Jalan Mayjend Sutoyo, ketika dari arah samping motor Yamaha R25 yang di tumpangi oleh KP dan T menabrak VR dan M."