Modus yang digunakan para pelaku ini adalah menunggu situasi arus lalu lintas di sana macet dan kendaraan tak bergerak.
"Karena kan memang ada pertemuan dari jalan tol, tol dalam kota, dari tol Tomang ke arah Kebon Jeruk. Macet, berhenti, nah mereka beraksi," terangnya.
Uang puluhan ribu yang didapat dari hasil memalak, digunakan para pelaku untuk membeli minuman keras dan kebutuhan hidup sehari-hari.
Saat beraksi memalak sopir di Tomang, para pelaku ini dalam pengaruh minuman kerasa.
"Iya ada sebagian dalam pengaruh minuman keras. (Uangnya) untuk digunakan minum-minum sama kebutuhan hidup," tutur Dodi.
Antisipasi kejahatan serupa di Tomang
Polsek Palmerah bakal meningkatkan patroli wilayah guna mengantisipasi kejahatan jalanan oleh sekelompok pemuda.
Hal ini dilakukan supaya para sopir truk yang melintas di wilayah Palmerah, Jakarta Barat bisa aman dan nyaman.
Sebab, pada Kamis malam ada seorang sopir truk yang memviralkan aksi pemalakan secara paksa oleh sekelompok pemuda.
"Kami akan melaksanakan patroli terus di titik-titik rawan nanti penempatan tim tim buser di sana untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," kata Dodi.
Para pemalak sopir truk di sana, biasanya berkelompok dari tujuh sampai delapan orang.
Para sopir yang memberikan uang karena terpaksa lantaran ada pengancaman pemukulan dari preman jalanan tersebut.
"Kemarin kami melaksanakan kegiatan langsung bersih (tidak ada lagi pemalakan), mudah-mudahan nanti ke depan tidak ada lagi, di setiap titik banyak yang main di lampu merah itu," ungkapnya.
(Wartakotalive.com/M26)