"Tapi ini soal kami tidak mau menginternasionalisasi. Ini kan, Kogoya ini anggotanya cuma 15 orang, ada di gunung yang sudah terpencil, di pegunungan yang sudah terpencil. Menyelesaikan kayak begitu kan tidak sulit sebenarnya."
"Tetapi kita tidak mau itu menjadi isu internasional, Indonesia melanggar HAM, kan begitu. Jadi terpaksa pelan-pelan. Bukan kita tidak mengerti seruan masyarakat. Bukan kita enggak mampu," beber Mahfud. (Gita Irawan)