WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mempertanyakan data kemiskinan ekstrem yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta.
Politisi PDI Perjuangan itu bahkan meragukan, bahwa 95.668 warga Jakarta mengalami kemiskinan ekstrem.
“Nah itu dia, kami kan harus by data. Apakah ini betul-betul datanya? Apakah data yang beredar sekarang ini nggak betul?,” ujar Prasetyo di DPRD DKI Jakarta pada Selasa (14/2/2023).
Menurut dia, pemerintah berkewajiban turun ke lapangan untuk memastikan laporan tersebut.
Bahkan pemerintah bisa menggali informasi narasumber dari yang diteliti dan memikirkan solusi dalam menanggulangi persoalannya.
Baca juga: Kabupaten Bekasi Masuk Daftar Wilayah di Jawa Barat dengan Angka Kemiskinan Ekstrem Tertinggi
Prasetyo menyarankan pemerintah daerah agar fokus menganggarkan kegiatan yang menyentuh kesejahteraan rakyat (kesra).
Para Wali Kota di lima wilayah juga diharuskan rutin mengecek kondisi warganya yang berkategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Anggaran itu fokus dicek, setiap wilayah kotanya di mana wilayahnya yang berbasis padat, apalagi di satu kilometer Istana Negara kan masih ada daerah kumuh, diceklah semua. Perangkat pemerintah daerah harus bergerak,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, pimpinan juga sempat memberi arahan kepada para satuan perangkat kerja daerah (SKPD) dalam forum Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024 di Balai Kota DKI, Selasa (14/2/2023).
Prasetyo meminta SKPD mengikuti arahan Presiden RI melalui Pj Gubernur dalam mengentaskan persoalan banjir, kemacetan, kemiskinan dan ketahanan pangan.
Baca juga: Ditinggal Anies Baswedan Kemiskinan Ekstrem Melonjak, Heru Budi Hartono Siapkan Tiga Langkah Konkret
“Nah kami fokus anggaran di situ, kebetulan narasumbernya orang-orang hebat di sana tadi, ya kami ngasih arahan juga kepada SKPD. Jadi berapa banyak orang kurang gizilah, orang yang masih nggak mampu lah,” ungkapnya.
Diketahui, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem. Sejumlah strategi pun diterapkan untuk mencapai target 0 persen kemiskinan ekstrem pada 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, telah menginstruksikan jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk terus menjalankan Program Intervensi Kemiskinan Terpadu.
Intervensi pertama adalah dengan terjun langsung ke setiap wilayah untuk melakukan validasi dan pemutakhiran data.
Baca juga: Heru Budi Hartono Diminta Utamakan Kesejahteraan Anak-anak Buntut Kemiskinan Ekstrem di Jakarta
“Saya minta agar seluruh jajaran turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data by name by address yang akurat, sehingga dapat ditemukan akar masalahnya dan segera dilakukan intervensi yang tepat sasaran. Kita pastikan target 0 persen itu dapat tercapai pada tahun 2024,” kata Heru berdasarkan keterangan dari PPID DKI Jakarta yang dikutip pada Sabtu (4/2/2023).