"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau kasih tahu keluarga kamu cilaka (celaka)'," ujarnya, menirukan ucapan Wowon.
"Saya dua kali pulang, tapi nggak ke Karawang. Saya ke Cianjur karena saya dilarang menghubungi keluarga," lanjut dia.
Aslem mengaku begitu menyesal usai mengetahui dirinya jadi korban penipuan Wowon.
Tak sekadar uang, orangtuanya pun harus pergi untuk selama-lamanya.
"Nggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin saya sakit, orangtua saya meninggal dua-duanya, saya nggak bisa ketemu untuk terakhir kali," kata dia.
Sama dengan Aslem, Hana juga menangis usai diberikan kesempatan berbicara kepada publik.
Ia yang mengenakan sweater dan jilbab warna pink, mengaku saat ini masih mencari dua sahabatnya yang turut menjadi korban penipuan Wowon cs.
Baca juga: Cerita Hana, Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon Cs, Tidak Dieksekusi Karena Hujan
Dua sahabatnya tersebut bernama Evi dan Nene, yang juga merupakan TKW.
"Sampai saat ini saya masih mencari teman saya, sahabat saya Nene beserta Evi masih dicari keberadaannya," ujar dia.
"Saya belum tahu di mana mereka berada sekarang dan semoga semuanya ini jadi pelajaran yang amat sangat dalam dan cukup kami yang mengalami ini semua. Jangan sampai ada korban lain" sambungnya.
Hana juga mengucapkan terima kasih kepada Polda Metro Jaya yang mengungkap kasus tersebut.
"Saya terima kasih banyak sama Polda Metro Jaya sudah membantu kami, rekan-rekan kami yang masih ada di sana. Kasihan semoga jangan ada terjadi lagi, terulang lagi yang penipuan kayak gini," kata dia, sambil menangis.
Keduanya bahkan tampak berpelukan usai memberikan keterangan dalam kondisi air mata mengucur.(m31)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News