Baca tanpa iklan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Timnas Denmark sedang bersiap menghadapi Piala Dunia 2022 Qatar yang akan dimulai pada 20 November - 18 Desember mendatang.
Di Piala Dunia 2022 Qatar, skuad Dinamit tergabung dalam Grup D bersama Prancis, Australia, dan Tunisia.
Denmark memulai laga di Piala Dunia 2022 Qatar menghadapi Tunisia pada 22 November 2022.
Timnas Denmark berangkat ke Qatar dengan bekal apik selama menjalani babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Pelatih Kasper Hjulmand Optimistis Timnas Denmark Bisa Meraih Sukses di Qatar
Baca juga: Piala Dunia 2022: Profil Timnas Kanada, Si Anak Bawang
Baca juga: Piala Dunia 2022: Pedri Yakin Argentina Bakal Berjuang untuk Memenangi Trofi Piala Dunia Pertamanya
Tim Dinamit melaju mulus memuncaki klasemen Grup F dengan hasil sembilan kemenangan dan hanya sekali kalah dari 10 kali bertanding.
Catatan produktivitas gol juga apik dengan mampu menghasilkan 30 gol dan kebobolan sebanyak tiga kali.
Tidak ada yang mengira bahwa Denmark bisa melaju jauh dan statusnya kini menjadi salah satu kuda hitam di Piala Dunia2022.
Bahkan Pelatih Timnas Denmark, Kasper Hjulmand, juga tidak percaya bahwa dirinya akan mentas di Qatar.
"Bagi saya, ini semua tentang kualitas para pemain dan kemudian menyatukan tim sedemikian rupa sehingga kami dapat bersaing dengan cara yang berbeda melawan musuh yang berbeda," kata Hjulmand dikutip BolaSport.com dari Reuters.
"Ketika saya menganalisis sepak bola tim nasional, saya pikir apa yang kami coba lakukan adalah di sisi kolektif dan sisi taktis," ujar Hjulmand.
"Itu berguna untuk selalu memiliki sesuatu untuk dilakukan dalam pertandingan, jadi kami memiliki beberapa cara bermain yang berbeda," ucap Hjulmand.
Pelatih yang mulai menangani Dernmark pada 2018 itu mengungkapkan bahwa kualitas para pemain memengaruhi performa tim.
Meski demikian, banyaknya opsi pemain berkualitas ini membuat Hjulmand bisa mencoba dan mengubah taktik tanpa takut untuk gagal.
Lalu, Hjulmand membawa kepercayaan diri tersebut sebagai optimisme tersendiri untuk menjalani Piala Dunia 2022.
"Di Stade de France (saat lawan Prancis), kami bermain dalam satu sistem untuk sementara waktu, apa pun yang terjadi," terang Hjulmand.
"Lalu, kami memutuskan untuk beralih dan itu memberi kami posisi baru dan sesuatu untuk dipikirkan bagi lawan," aku Hjulmand.