WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Warganet khawatir Shin Tae-yong benar mundur sebagai pelatih Timnas Indonesia, buntut tragedi Kanjuruhan.
Seperti diketahui, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) dituntut mundur sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tragedy Kanjuruhan yang menelan 132 orang meninggal.
Sebagai mitra akrab, Shin Tae-yong (STY) pun coba membela Iwan Bule, dengan menulis di akun Instagram miliknya, yang juga ingin mundur.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang. Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari dua anak," tulis Shin Tae-yong.
"Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban. Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban," imbuhnya.
"Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai," Shin Tae-yong menambahkan.
Pada kesempatan yang sama, juru taktik asal Korea Selatan itu juga membuat pernyataan mengejutkan.
Baca juga: Tuntut Tanggung Jawan Tragedi di Kanjuruhan, Andi Peci Minta Iwan Bule Mundur Sebagai Ketum PSSI
Shin Tae-yong menyatakan akan mundur sebagai pelatih timnas Indonesia, jika Ketua Umum PSSI harus mundur karena bentuk tanggung jawab.
Seperti diketahui, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan saat ini didesak mundur, karena dianggap sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan.
Berikut Pernyataan Lengkap Shin Tae-yong yang menyatakan siap mundur dari Timnas Indonesia jika Ketua Umum PSSI juga mundur:
Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI.
Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri.
Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama.
Baca juga: Soal Tragedi Kanjuruhan, Ketua TGIPF Mahfud MD Curhat: Saling Menghindar dari Tanggung Jawab
Kita adalah 1 tim. Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus.
Kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum.