Polisi Tembak Polisi

Kronologis Menangisnya Putri Candrawathi di Magelang dari Bharada E, Ada Brigadir J Di Lantai Bawah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eks Pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan, Richard Eliezer menjelaskan kronologis peristiwa menangisnya istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (PC) di Magelang. Menangisnya Putri Candrawathi di Magelang ini diduga jadi pemicu pembunuhan Brigadir J

Pada Tanggal 8 Juli katanya rombongan Putri Candrawathi, Brigadir Ricky atau RR, Bharada E, Kuwat, anak Ferdy Sambo, dan Brigadir J berangkat dari Magelang ke Jakarta.

Namun tidak seperti biasanya, Bripka R sebagai pangkat tertinggi daripada semua ajudan keluarga Ferdy Sambo menyuruh Brigadir J ikut satu mobil dengannya.

Sementara, Bharada E, Putri Candrawathi, Kuwat, dan staf lainnya dalam satu mobil.

Di salah satu rest area di jalan tol rombongan sempat istirahat. Kemudian rombongan lanjut berangkat ke Jakarta. 

Pada sore hari, rombongan tiba di rumah pribadi dan di sana sudah ada Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Komnas HAM Lakukan Koordinasi dengan Komnas Perempuan untuk Pemeriksaan Putri Candrawathi

Kemudian setelah Test PCR, mereka pergi ke rumah dinas Duren Tiga.

Di sinilah diduga terjadi pembunuhan Brigadir J oleh Bharada E yang diperintahkan Irjen Ferdy Sambo.

Tak berselang lama Putri dan hanya ditemani dua stafnya pulang kembali ke rumah pribadi dengan pakaian berbeda.

Setelah pembunuhan Brigadir J, Bharada E diduga ditawarkan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo uang Rp 1 miliar berbentuk dollar.

Sedangkan Bripka RR dan KM masing-masing Rp 500 juta. 

Syaratnya mereka tutup mulut atas apa yang terjadi, dan uang akan diberikan jika kasus pembunuhan Brigadir J di SP3 atau dihentikan penyidikannya.(bum)

 

Berita Terkini