Perbuatan mereka dianggap telah melukai umat beragama yaitu Islam dan Kristiani.
Dia menydari, upaya promosi merupakan salah satu cara marketing untuk menjual produknya.
Namun, langkah promosi itu juga harus memperhatikan norma yang ada di masyarakat.
“Kafe lainnya dan semua siapapun termasuk kita ke depan harus lebih berhati-hati dan lebih bijak lagi dalam berbagai upaya termasuk kreativitas dan inovasi yang dilakukan di era digital ini,” jelas mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra itu.
“Ini bagus mempromosikan, tapi justru menimbulkan konflik perpecahan apalagi berbau SARA. Apalagi Indonesia ini sangat besar, bhineka yang harus kita jaga keberagamannya dan perbedaannya,” tutur Ariza.