WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Indonesia telah ditetapkan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Junior Chamber International (JCI) Asia Pacific Conference (ASPAC) 2023, yang berlangsung selama empat hari di Jakarta, 7-10 Juni 2023.
Helatan yang akan digelar di Hotel Sultan dan Jakarta Convention Center (JCC) ini, akan dihadiri sekitar 3.500-6.000 delegasi anggota JCI dari berbagai negara di Asia Pasific,dan negara lainnya.
Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah JCI ASPAC 2023 diputuskan saat JCI ASPAC 2021 di Taiwan dan merupakan upaya panjang bersama kepengurusan tahun-tahun sebelumnya.
JCI adalah organisasi kepemudaan Internasional terbesar di dunia yang didirikan di St. Louis, Missouri, Amerika Serikat pada tanggal 13 Oktober 1915.
Baca juga: 15 Finalis Akan Bersaing Ketat di Ajang Karya Musik Anak Komunitas 2022 Besutan Kemenparekraf
Baca juga: Galao Coffee & Kitchen, Tawarkan Tempat Nongkrong Asyik Bagi Semua Komunitas
Anggotanya adalah para pemuda berusia 18 – 40 tahun dan memiliki alumni lebih dari 2 juta orang yang tersebar lebih dari 115 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Gaudi Agathon, 2022 National President JCI Indonesia mengatakan, JCI ASPAC 2023 di Jakarta diharapkan menjadi ASPAC pertama pasca pandemi Covid-19 yang akan berlangsung secara offline.
Pasalnya, gelaran sebelumnya pada 2021 berlangsung secara online dan hybrid.
"Menjadi tuan rumah penyelenggara area conference di JCI merupakan suatu prestasi dan kesempatan berharga, karena tidak mudah untuk meyakinkan berbagai negara untuk memilih suatu negara sebagai tuan rumah," kata Gaudi dalam jumpa pers di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Sepanjang sejarah, Indonesia pernah menjadi tuan rumah JCI ASPAC pada tahun 1999 di Bali, dan JCI Business Conference pada tahun 1994 juga di Bali.
"Sehingga setelah sekian lama baru kali inilah untuk pertama kalinya Jakarta akan menjadi tuan rumah JCI ASPAC," katanya.
Menurut Gaudi, menjadi tuan rumah konferensi JCI diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan pariwisata dan perekonomian nasional pasca pandemi Covid-19.
"Konferensi ini juga menjadi kesempatan mempromosikan keindahan pariwisata lokal, kesempatan menunjukkan potensi pemuda dan pengusaha muda dalam membina hubungan internasional," katanya.
"Kesempatan ini sekaligusmempromosikan organisasi JCI sebagai wadah pembentukan diri generasi muda global yang unggul," tambahnya.
Selama empat hari agenda JCI ASPAC 2023 di Jakarta akan diisi kegiatan Seminar, Training, Trade Show, General Assembly, JCI forum antar negara dengan bahasan isu-isu teraktual yang ada dan penyelesaiannya.
Ada juga, pertukaran budaya dalam kegiatan National Nights, Business Forum, Exhibitions, JCI Debating Championship, JCI World Public Speaking Championship, JCI Awards Ceremony, Twinning Chapter, JCI ASPAC Senate Board Meeting, dan Farewell Ball (Gala).
Sementara itu, dengan terpilihnya Aldo Tobing sebagai Presiden JCI Asia Pacific Senate Presiden 2022-2023, akan menjadi nilai tambah untuk mensukseskan JCI ASPAC di Jakarta.
Sebelumnya, Aldo Tobing terpilih sebagai Presiden JCI Asia Pacific Senate Presiden 2022-2023 pada JCI ASPAC 2022 di Jepang.
Selain itu, dalam upaya mensukseskan ASPAC Jakarta 2023 juga telah ditunjuk mewakili Indonesia, yakni Sanda Risma Panggabean sebagai General Legal Counsel, Michael Sandjaja sebagai Senate Conference Director, dan Jandi Mukianto sebagai Director dalam jajaran kepengurusan Asia Pacific Senate.
Menurut Aldo, JCI merupakan wadah global yang menyediakan peluang pengembangan dan pembentukan kapabilitas generasi muda untuk menjadi pemimpin global yang melayani dengan memberdayakan orang-orang muda.
Caranya, dengan melakukan perubahan positif yang bermanfaat bagi diri sendiri, lingkungan masyarakat, bangsa dan negara melalui beragam program kegiatan langsung di tengah masyarakat.
"JCI adalah tentang suatu gerakan global orang-orang muda yang aktif membuat suatu perubahan positif dan membantu mencari solusi bagi tantangan terbesar di era ini," kata Aldo.
"JCI menginspirasi para pemuda untuk mengenali tanggung jawab mereka selaku warga dunia agar dapat lebih berperan aktif dalam menciptakan dunia yang lebih baik," tambahnya.