Penganiayaan
Partai Gerindra akan Panggil Edy Mamat, Kesal Lihat Arogansinya Memukul Wasit saat Main Sepak Bola
Sikap sabar harus diutamakan oleh seseorang yang punya jabatan, jika arogan ya bakal heboh dan dicerca masyarakat seperti Edy Mamat.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Valentino Verry

WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Edy Mamat, anggota DPRD dari partai Gerindra dipanggil oleh dewan kode etik partai atas prilakunya yang diduga memukul wasit saat bermain dengan tim Orkil FC, Jumat (10/6/2022).
Meski permasalahan telah selesai dengan perdamaian, namun Edy akan dimintai keterangannya, Senin (13/6/2022).
Baca juga: HUT Bhayangkara ke-76 Meriah, Komeng Hingga Gilang Bhaskara Jadi Juri Stand Up Comedy
Hal ini disampaikan oleh Yudi Budi Wibowo, Sekjen DPC Gerindra Tangsel.
"Sikap kami ya pasti kami panggil dulu, untuk mendengarkan apa alasan dan sebagainya,” ujarnya, Sabtu (11/6/2022).
“Yang pasti kan kejadian itu pertandingan sepak bola ya, di lapangan. Partai kan tidak tahu, dan itu pertandingan pribadi,” imbuhnya.
“Tapi kami akan melakukan pemanggilan terhadap kader. Kami harus tahu dululah," katanya lagi.
Baca juga: Fajar/Rian dan Siti/Apriyani Hadapi Wakil China di Final Indonesia Masters 2022, Ini Jadwalnya
Adapun mengenai sanksi, menurutnya hal tersebut akan menjadi ranah kode etik partai.
Sebelumnya, Edy Mamat, anggota dewan DPRD Tangerang Selatan memberikan klarifikasi soal aksi pemukulan yang ia lakukan terhadap wasit, saat bermain di kompetisi tarkam di Turnamen Pakujaya Cup 7.
Saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Edy menjelaskan dirinya tak berniat untuk memukul wasit.
Baca juga: Polresta Bandara Soetta Rekayasa Lalin, Cegah Macet saat Jenazah Eril Tiba, Sebab Ada Rombongan Haji
Aksinya justru berupa halauan agar wasit tak perlu memberikan kartu merah pada dirinya, karena ia baru mendapat kartu kuning.
Menurut pemain yang mengenakan nomor punggung 7 ini, dirinya hanya ingin ketegasan dari wasit.
"Dalam pertandingan itu, tim kami berjuang untuk menang,” ujarnya.
“Saya juga kerap dilanggar tapi tak dianggap pelanggaran. Saya tidak menyalahkan wasit karena kondisi lapangan kemarin sangat becek, jadi banyak pelanggaran,” imbuhnya.

“Saya hanya berharap keadilan dari wasit," lanjut Edy.
"Insiden itulah terjadi. Saya protes, diberi kartu kuning. Saya masih protes, wasit mungkin spontan karena tensi pertandingan, jadi saya diberi kartu merah,” ucapnya.