Penganiayaan
Partai Gerindra akan Panggil Edy Mamat, Kesal Lihat Arogansinya Memukul Wasit saat Main Sepak Bola
Sikap sabar harus diutamakan oleh seseorang yang punya jabatan, jika arogan ya bakal heboh dan dicerca masyarakat seperti Edy Mamat.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Valentino Verry

“Saat itu saya ingin menghentikan keputusan wasit, ‘kok saya dikartu merah? Saya bukan mau memukul tapi mau stop keputusan wasit," sambungnya.
Menurut Edy, kejadian tersebut murni hanya ada di lapangan.
Saat pertandingan usai, tak ada dendam pribadi maupun niat untuk protes berlebihan.
"Jujur. Saya juga tidak membawa-bawa nama dewan ke dalam pertandingan,” katanya.
“Di lapangan bola, saya masyarakat biasa. Saya membawa nama tim saya, bukan nama partai atau instansi,” imbuhnya.
“Itu murni antara saya sebagai pemain dan juga wasit," katanya lagi.
Ia pun menyayangkan pemberitaan yang viral yang menyangkutpautkan pertandingan sepak bola dengan statusnya sebagai anggota dewan.
"Tidak ada hubungannya dengan status saya di luar lapangan bola, dan juga status wasit di luar lapangan bola,” ujarnya.
“Ini murni hubungan saya sebagai pemain dan wasit. Tidak ada dibawa-bawa ke luar lapangan," tandas Edy.