WARTAKOTALIVE.COM - Kecelakaan bus TransJakarta kerap terjadi selama tahun 2022 ini.
Hal tersebut ditanggapi langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Menurutnya, pihak proses perekrutan pengemudi dilakukan operator harus diperhatikan.
Terutama, di bagian aspek kesehatan, dan kemampuan sopir dalam mengendarai bus.
Pasalnya, TransJakarta bekerja sama dengan pihak ketiga atau operator dalam mengoperasionalkan bus tersebut.
Dalam artian, proses perekrutan sopir bus diserahkan oleh operator.
"Kita minta supaya semua supaya, yang bekerja sama dengan TransJakarta, yang menyediakan bus, juga memberi perhatian lebih"
"Mulai dari rekrutmen pengemudi, memastikan kesehatannya, kesejahteraan, kemampuan, dan lain-lain."
"Supaya tidak lagi terjadi kecelakaan," jelasnya Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (24/3/2022) malam.
"Memang TransJakarta ini kan bus dan pengemudinya itu kan sebagian besar memang kerja sama dengan pihak ketiga, ada operator-operator," tambah dia.
Orang nomor dua di Ibu Kota menjelaskan bahwa pada faktanya memang menjadi pengemudi bus TransJakarta tidak semudah yang dibayangkan.
Menurutnya, pengemudi yang mengendarai bus dengan ukuran lebih besar pastinya memiliki resiko yang besar juga.
Apalagi, pengemudi harus mengendarai bus di lintasan yang lurus dan dibatasi oleh pembatas jalan.
"Itu memang sangat tidak menyenangkan tentunya. Yaitu cepat membosankan, cepat mengantuk, dan sebagainya," ungkapnya.
Kendati demikian, Ariza menegaskan bahwa pengaturan jam kerja dapat disesuaikan dengan memerhatikan aspek kesehatan sopir bus sekaligus kebutuhan.