WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menduga Muhaimin Iskandar mengusulkan Pemilu 2024 ditunda, karena elektabilitas Ketua Umum PKB itu sebagai calon presiden tak kunjung meningkat.
Usulan penundaan Pemilu 2024 itu disampaikan Gus Muhaimin, usai menerima aspirasi dari para pelaku bisnis.
"Itu juga ada hubungannya dengan persoalan Cak Imin."
Baca juga: Muhaimin Iskandar Usul Pemilu 2024 Diundur Satu Atau Dua Tahun, Ini Tiga Alasannya
"Soal elektabilitasnya yang tak naik dan sedang tak harmonis dengan PBNU," kata Ujang saat dihubungi, Kamis (24/2/2022).
Ujang menyebut, usulan penundaan pemilu seperti yang disampaikan Gus Muhaimin, adalah kepentingan oligarki dan korporasi.
Oleh karena itu, masyarakat harus bersatu menolak wacana penundaan pemilu.
Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 23 Februari 2022: 227 Pasien Meninggal, 61.488 Orang Positif, 39.170 Sembuh
"Tak ada alasan mengundur pemilu."
"Yang diutarakan oleh Cak Imin itu kepentingan oligarki dan koorporasi, bukan kepentingan rakyat," ujar pengamat politik Universitas Al Azhar itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mengusulkan Pemilu 2024 diundur satu atau dua tahun.
Baca juga: Eropa Keluarkan Varian Alfa dari Kategori VoC, Indonesia Diusulkan Pelopori Hal yang Sama di ASEAN
Alasan yang pertama, kata pria yang akrab disapa Gus Muhaimin itu, Pemilu 2024 berpotensi merusak prospek ekonomi yang kini mulai membaik pasca-pandemi Covid-19.
Hal itu ia sampaikan usai menerima aspirasi para pelaku UMKM, pelaku bisnis, dan analis ekonomi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/2/2022).
"Pemilu itu biasanya ada tiga kondisi."
Baca juga: Zona Oranye Covid-19 di Indonesia Bertambah Jadi 269 Kabupaten/Kota, Merah Tetap Nihil
"Pertama, para pelaku ekonomi melakukan freeze, pembekuan-pembekuan."
"Freeze atau pembekuan, wait and see, and stop agresivitas ekonomi saat pemilu," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Alasan kedua, lanjut Gus Muhaimin, transisi kekuasaan setelah pemilu biasanya membuat kondisi ekonomi tak menentu.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Cuma Ada di Deiyai Papua
Sehingga, menurutnya hal itu bisa mengganggu suasana momentum yang sangat bagus, apalagi setelah digelarnya G20 nanti.
Yang ketiga, dikhawatirkan terjadi eksploitasi ancaman konflik saat pemilu.