Berita Nasional

Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Vulkanik Setinggi Lebih dari 1 KM Sesaat sebelum Gempa Banten

Erupsi Gunung Anak Krakatau ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi ± 2 menit 49 detik

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
Dok. Humas Polda Banten
Aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Jumat (4/2/2022), terlihat semburan vulkanik dari kawah gunung 

WARTAKOTALIVE.COM, SERANG- Sesaat sebelum gempa bumi mengguncang di Bayah, Banten, Gunung Anak Krakatau semburkan abu vulkanik.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga mengatakan, semburan abu vulkanik Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat (4/2/2022) pukul 17.09 WIB dengan ketinggian 1.157 m diatas permukaan laut.

Hal tersebut disampaikan Shinto berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Pada pukul 17.09 WIB, ketinggian kolom abu teramati ± 1.000 m di atas puncak (± 1.157 m di atas permukaan laut), Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur, ujar Kombes Pol Shinto Silitonga dalam keterangan resminya, Jumat (4/2/2022).

Baca juga: Diguncang Gempa Dua Kali, Polda Banten Periksa Wilayah Yang Mungkin Terdampak

Baca juga: Warga Jakarta Kembali Rasakan Getaran Gempa, Berpusat di Perairan Dekat Banten

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi ± 2 menit 49 detik, tidak terdengar suara dentuman," imbuhnya.

Lebih lanjut Shinto menjelaskan, sebelum menyemburkan abu vulkanik pada sore tadi, gunung yang berada pada Selat Sunda tersebut juga telah erupsi pada pagi tadi.

Erupsi pertama terjadi pada pukul 09.43 WIB, dengan ketinggian abu vulkanik setinggi 757 meter diatas permukaan laut.

"Sejak pagi tadi, Gunung Anak Krakatau telah erupsi sebanyak dua kali. Erupsi pertama teramati ± 600 m di atas puncak (± 757 m di atas permukaan laut), kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya, Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi ±50 detik, tidak terdengar suara dentuman," kata Shinto.

Baca juga: Jokowi Dikecam Lantaran Aksi Lempar Kausnya Sebabkan Kerumunan, Istana Membela:Warga Sangat Antusias

Baca juga: Banjir di Mandalika saat WSBK Bikin Malu, ITDC Janji Banjir Tak Akan Terulang saat Gelaran MotoGP

Kemudian 42 menit berselang, atau sekira pada pukul 10.25 WIB, erupsi kedua Anak Krakatau kembali terjadi, dengan ketinggian sembutan abu vulkanik lebih tinggi, yakni 957 meter diatas permukaan laut.

"Aktivitas Gunung Anak Krakatau ke dua hari ini yang menyemburkan abu vulkanik terjadi pada 10.25 WIB, yang tinggi kolom abu-nya setinggi ±800 m di atas puncak atau ± 957 m di atas permukaan laut," terang Shinto.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 45 mm dan durasi ±49 detik, tidak terdengar suara dentuman," jelasnya.

Baca juga: Pelapor Arteria Dahlan Mengaku Akan Diperiksa, Polisi Bantah: Kami Tidak Pernah Memberikan Undangan

Baca juga: Kronologis 3 Bocah Begal Mobil Box di Karawang, Baku Hantam dengan Sopir dan Nyaris Diamuk Warga

Dengan aktivitas demikian, kini status Gunung Anak Krakatau tersebut berada pada level II atau dalam status waspada.

"Sebagai dasar peringatan dini bencana gunung berapi, saat ini Gunung Anak Krakatau ada di level II atau dalam status Waspada," ucapnya.

"Dan saat ini masyarakat ataupun wisatawan tidak diperbolehkan mendekati gunung tersebut dalam radius sejauh 2 km dari kawah," tutup Kombes Pol Shinto Silitonga. 

Tak ada korban jiwa

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved