WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Meningkatnya kasus Covid-19 mulai terasa di Jakarta.
Hal ini bisa dilihat dari keterisian tempat tidur di Rumah Sakit.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk isolasi dan ICU (Intensive Care Unit) naik.
Meningkatnya fasilitas kesehatan tersebut karena merebaknya kasus Omicron yang mulai terjadi di Jakarta sejak Desember 2021 silam.
Baca juga: Sudin Kesehatan Jakarta Pusat Miliki Target Vaksinasi Covid-19 Usia 6-11 Tahun Sebanyak 90 Ribu Anak
Baca juga: Capaian Herd Immunity Anak di Kecamatan Sawah Besar Sudah 82 Persen
“Perlu kami sampaikan bahwa BOR (isolasi) sekarang meningkat menjadi tujuh persen dan ICU menjadi lima persen. Sebelumnya BOR itu empat persen, jadi ini menjadi perhatian kita bersama,” kata Ariza di DPRD DKI Jakarta pada Rabu (5/1/2022).
Ariza tak menampik, naiknya BOR di Jakarta karena adanya kasus Omicron.
Karena itu, Ariza meminta masyarakat tetap waspada dan patuhi prokes 5M, sekalipun kebijakan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di Jakarta sudah dinaikkan menjadi level dua.
Protokol kesehatan 5M yakni cuci tangan dengan menggunakan sabun di air mengalir, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Baca juga: Kelurahan Kebon Kacang Gelar Vaksinasi Covid-19 Berkerjasama dengan RSUD Tanah Abang
Baca juga: Kesadaran akan Kesehatan Mental Ibu masih Minim, Banyak Dipengaruhi Faktor Lingkungan dan Budaya
“(Kenaikan kasus) salah satunya (Omicron) tapi kan positifnya hari ini (Rabu, 5/1/2022) juga meningkat, jadi 115 kasus ada peningkatan dari yang sebelumnya 108 kasus, 110 kasus. Jadi memang ada peningkatan positif beberapa hari ini,” jelas Ariza.
Berdasarkan laporan yang dia terima, orang yang terpapar Covid-19 paling banyak bergejala ringan, namun ada juga yang tidak bergejala.
Untuk gejalanya mulai dari batuk, pilek dan sebagainya.
Walau gejalanya tidak separah varian Delta seperti Juni-Juli 2021 lalu, tapi tingkat penyebarannya lebih cepat.
Baca juga: Anak Muda Rentan Alami Gangguan Mental di Masa era Normal Baru Covid-19, ini Solusinya
Baca juga: Antisipasi Covid-19, Seluruh Sekolah di Jakarta Selatan yang PTM 100 Persen Siapkan Ruang Isolasi
Karena itu, dia meminta masyarakat tidak menyepelekan varian Omicron sekalipun sudah divaksin dosis lengkap atau dua.
“Jangan euforia (berlebihan), tetap melaksanakan prokes dengan baik dan konsultasikan dengan para dokter dan para ahli kalau ada gejala,” ungkapnya.
Hingga kini, kata dia, belum ada laporan warga yang meninggal dunia akibat terpapar Omicron. Dia berharap, warga yang terpapar bisa sembuh sehingga dapat beraktivias kembali dan berkumpul bersama keluarga.
“Kita bersyukur tidak ada yang meninggal dunia kasus Omicron di Jakarta, harapan kita ke depan kasus ini bisa segera turun,” ujarnya. (faf)