Di usianya yang sudah kepala tujuh, Abu Bakar juga kerap mendapat anjuran dari buah hatinya untuk berhenti dari pekerjaannya.
Alasannya demi kesehatan dan waktu istirahat di masa tua.
Namun, Abu Bakar masih ingin bekerja tanpa membebani anak-anaknya.
Meskipun buah hatinya tetap memerhatikannya, Abu merasa masih kuat untuk bekerja.
Baca juga: Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Berharap Tak Hanya Striker yang Cetak Gol
Tak ada penumpang pun tetap ia syukuri.
"Pernah seminggu tidak ada pemasukan, atau pas banjir juga kan tidak bisa kerja, yang penting sabar saja," tuturnya.
Meski tak lagi muda, Abu Bakar bertekad untuk tetap bekerja sebagai tukang sampan sampai titik darah penghabisan.
Namun, dirinya tetap membuka opsi lain.
Jika ada yang membeli sampannya, ia akan langsung pensiun.